Sinar rembulan menampakkan dirinya di keremangan malam, menambah eloknya pesona malam ini.
Kusapukan jemariku pada layar gawai, menyimak materi Pelatihan Belajar Menulis bersama PGRI, sambil sesekali kugoreskan tinta dalam selembar kertas sebelum fix menjadi sebuah barisan kalimat resume
Bahagia itu ketika melihat Om Jay membuka pelatihan, itu artinya beliau telah sehat dan bisa beraktifitas lagi.
Bagaimanapun Om Jay yang membuat saya ada di tengah-tengah orang hebat, dan mendapat ilmu dari orang-orang hebat.
Menumbuhkan rasa percaya diri , menumbuhkan passion menulis, dan berusaha tetap fokus dari awal hingga pelatihan mendekati akhir.
Saat seseorang memutuskan menjadi seorang penulis, itu artinya seseorang itu telah mempunyai keberanian dan rasa percaya diri.
Tidak hanya sampai disitu, seorang penulis, harus mampu dan berani melakukan tahap editing, konsep naskah, proofreading dan menyusun buku sebagai hadiah buah fikirnya.
Lalu setelah buku impian terwujud, apakah yang akan dilakukan seorang penulis?
Apakah hanya membiarkannya menghiasi laci buku saja? Tentu tidak bukan?
Bapak Akbar Zainudin, M.M, MJW selaku narasumber mengupas tuntas tentang Teknik Promosi Buku.
Di temani oleh Bu Kanjeng sang Blogger Millenial sebagai moderator membuat suasana semakin seru saja.
Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah 7 Februari 1973 ini adalah alumnus pondok modern Gontor pada tahun 1991
Melanjutkan kuliah S1 di UIN Jakarta dan S2 di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulia, Jakarta.
Beliau adalah seorang trainer dan motivator nasional, pendiri EMJEWE Training&Coaching dan sekaligus mempunyai perusahaan penerbitan MJW Book.
Klien yang menggunakan jasanya tersebar mulai dari kalangan pemerintah, swasta hingga lembaga pendidikan seluruh Indonesia.
13 Judul buku telah di tulisnya hingga saat ini. Man Jadda Wa Jadda adalah buku solo pertama beliau yang sekarang telah mencapai cetak ulang ke-13.
Penulis tidak hanya dituntut untuk bisa menulis, tapi di harapkan dapatlah kiranya membantu proses pemasarannya agar buku kita laku.
Lelah juga kan kalau sudah capek-capek menulis buku, ternyata buku nya tidak laku. Itu artinya buku kita kurang bermanfaat untuk orang lain.
Kenapa buku harus di pasarkan?
Kita menulis buku tidak hanya untuk menuangkan isi hati semata, tapi juga diharapkan banyak orang mendapatkan manfaat dari buku yang telah kita tulis.
Kalau buku hanya kita simpan sendiri, jelas kurang bermanfaat bagi orang lain. Bisa jadi ternyata buku yang kita tulis sangat di butuhkan oleh orang lain.
Apa yang harus kita lakukan sebelum menulis?
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum menulis, diantaranya :
- Tentukan target pembaca kita ( untuk guru, untuk anak-anak atau untuk mahasiswa atau orang dewasa)
- Kebutuhan mereka apa? Intinya harus menyesuaikan kebutuhan mereka
- Buku untuk guru tentu berbeda dengan buku untuk siswa
- Buku untuk mahasiswa berbeda dengan buku untuk dewasa
- Buku untuk anak, tentunya perlu banyak ilustrasi dan gambar-gambar agar mereka tertarik
- Untuk remaja, bagaimana agar penampilan buku lebih keren dan funky
- Harga Umum, harga wajar seperti buku lainnya, berkisar antara Rp. 100.000 an.
- Harga Premium, halaman tipis, harga bisa mencapai Rp. 150.000 an ke atas, hardcover tapi tetap laku. Konsumen rela membayar dengan harga mahal agar buku tidak terkesan murahan
- Distribusi Tradisional yaitu penjualan bisa melalui jaringan toko buku besar seperti Gramedia, serta toko buku kecil
- Distribusi Non Tradisional yaitu penjualan bisa melalui MLM, penjualan langsung (Facebook, Instagram), atau melalui market place seperti toko pedia, shopee, lazada dan bukalapak
- Launching Buku, mengenalkan pada khalayak bahwa kita punya buku baru
- Mengadakan bedah buku di berbagai tempat ( di perpustakaan daerah, di lingkungan, bisa live Facebook, live instagram) menyapa orang, memberitahu khalayak bahwa kita punya buku
- Seminar atau workshop sesuai tema buku kita
- Bangun Komunitas, jika buku kita tentang bisnis, kita buka komunitas bisnis dll. Karena komunitas membuat kita lebih dekat lagi dengan pembaca sehingga memudahkan langkah kita selanjutnya untuk menawarkan buku
- Membangun jaringan reseller, yaitu orang yang mau membantu menjualkan buku kita dengan komisi 20 hingga 30% dari harga jual
- Jualan di Market Place, bisa di Lazada, Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan market place lainnya untuk meluaskan promosi dan peluang promosi kita, intinya menunjukkan bahwa keberadaan kita dan buku kita itu memang ada. Jika orang mencari judul buku kita, mereka bisa menemukannya di sana
- Memanfaatkan Media Sosial untuk promosi, manfaatkan followers dan subscriber kita untuk memberikan informasi tentang manfaat buku dan kelebihan-kelebihannya yang sekiranya bisa bermanfaat untuk mereka
Resume ke : 19
Pertemuan ke : 19
Gelombang :19
Tanggal : 23 Agustus 2021
Tema : Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar Zainudin, M.M, MJW
Moderator : Bu Kanjeng
Selalu ada kata bijak
ReplyDeleteSebagai penyemangat saat menuangkan kalimat Bu hehe
DeleteSangat bagus resumenya. Diawali kalimat motivasi luar biasa 👍👍
ReplyDeleteTerimakasih Bu Sri.
DeleteSemoga menginspirasi, keren
ReplyDeleteTerimakasih motivasinya, semoga buku impian kita semua lekas terwujud
DeleteMantap, di akhir sebuah quote yang menguatkan semangat
ReplyDeleteTerimakasih motivasinya. Salam Literasi
DeleteMantul bunda resumnya...semakin hari semakin cerah...sip...lanjut kemas jadi buku ..sukses selalu
ReplyDeleteTerimakasih motivasinya Pak Ali, bahagia menjadi bagian grup belajar menulis. Salam Literasi
DeleteUntaian tulisan yang semakin indah tuk dinikmati. Ulasan materi lengkap tersaji. Tinggal klik sedikit buku lun siap diterbitkan. Bermodalakn materi dari Pak Akbar, siap untuk dipasarkan. Semangat!
ReplyDeleteTerimakasih motivasinya Bunda Ros, semangat juga untuk Bunda
Delete
ReplyDelete"Jika seseorang ingin melihat dunia, maka membacalah. Tapi jika ingin dikenal maka menulislah"
(IMAM SYAFI'I)