Oleh: Risa Juanita Ratnaningtyas
"Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini"
(~Kata Bijak~)
Malam ini hujan deras tiada henti, mulai dari tadi malam, hingga bertemu malam, tak kunjung reda
Namun semangat tetap membara, tentu karena materinya membangkitkan semangat semakin menyala
Kusiapkan secangkir teh hangat sebagai amunisi yang menemani perjalanan menimba ilmu malam ini.
Selalu antusias mengikuti pelatihan belajar menulis bersama PGRI dan bersama Om Jay, segala hal yang menjadi pertanyaan penulis pemula selalu dikupas tuntas sampai jelas.
Pak Agus Subardana, S.E, M.M beliau adalah Direktur Marketing Penerbit Mayor Andi Yogyakarta atau PT. Andi Offset
Tujuh belas tahun sudah beliau menjadi bagian PT. Andi Offset
Lulusan S1 dan S2 Pemasaran menunjukkan bahwa beliau memang mumpuni di bidang marketing
Saat kita sudah menjadi penulis yang berhasil menerbitkan buku, muncul sejuta tanya lagi dalam angan,
Setelah buku di cetak, diterbitkan, lalu di apakan buku kita?
Di jualkah?
Atau hanya ditumpuk saja?
atau kita bagikan ke handai taulan?
Selain pendidikan, dan sektor ekonomi, dunia industri penerbitan buku juga mengalami dilema tersendiri selama masa pandemi yang tak kunjung usai ini.
Apa dampak pandemi bagi pemasaran buku?
- Dari segi penjualannya menurun drastis selama masa pandemi
- Akibatnya dari 1.328 ribu penerbit yang telah terdaftar di IKAPI, kini banyak yang tumbang karena tidak dapat bertahan di situasi pandemi seperti ini
Berdasarkan grafik diatas, selama bulan Januari 2020, penjualan masih bagus dan dunia buku masih berjaya, tetapi menginjak bulan Maret 2020 penjualan buku mulai mengalami penurunan drastis.
Sekitar bulan Oktober 2020 siklus penjualan mulai mengalami peningkatan kembali, walaupun pada akhirnya harus rela anjlok lagi karena PPKM dan kelesuan itu berlangsung hingga sekarang.
Bagaimana langkah yang tepat mengatasi lesu nya penjualan buku?
Perlu strategi pemasaran yang jitu dan tepat untuk mempertahankan industri penerbitan buku agar terus hidup selama pandemi.
Pemasaran buku sebagai ujung tombak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, Oleh karena itu perlu strategi untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal.
Strategi yang harus kita hadapi:
- Kita harus Mengubah strategi, setelah keluar dari zona nyaman harus berani mengubah mindset dengan mengalihkan penjualan ke dunia digital. Atau melakukan penjualan secara online.
- Strategi Utama yang digunakan adalah digital marketing
Strategi transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku:
- Terhubung dengan pelanggan lewat media sosial(FB, Instagram, Twitter)
- Memastikan buku kita mudah ditemukan pelanggan di market place (Tokopedia, Bukalapak, shopee, dll)
- Memasarkan buku lewat komunitas, bisa dengan cara saling sharing, saling menawarkan sesuai kebutuhan sesama komunitas dll
- Harus proaktif setiap saat, siap melayani pelanggan dengan cepat
- Perlu ada promo khusus, diskon dll
- Mengadakan webinar atau event tertentu dengan menyesuaikan kondisi saat ini
- Menjadi brand yang tanggap situasi, terutama menerapkan sikap empati, misal: pengiriman cepat, mencarikan buku yang sesuai dan melayani dengan sepenuh hati
"Masa depan adalah milik kita, menyiapkannya dengan sebaik mungkin adalah tanggung jawab kita"
(~Risa~)
Resume ke:10
Pelatihan ke :10
Tanggal : 2 Agustus 2021
Tema : Pemasaran Buku
Narasumber: Agus Subardana, SE, M.M
Moderator : Aam Nurhasanah
Keren, ayo menulis
ReplyDeleteSiap pak
Delete