Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas
"Goresan penamu dengan berhiaskan tinta, tuliskan kisahmu menjadi nyata"
(~Risa~)
Malam ini perjalanan mencari ilmu sampai ke pertemuan ke-15. MasyaAllah, tak terasa waktu berlalu begitu cepat, banyak ilmu yang bermanfaat yang saya dapatkan di pelatihan ini.
Menimba ilmu bersama insan-insan hebat, di bimbing oleh narasumber -narasumber yang tak kalah hebat, sehingga banyak ilmu yang didapat. Meskipun hujan deras mengguyur harus tetap semangat.
Kali ini berjumpa lagi dengan Bu Maesaroh selaku moderator yang mendampingi pelatihan. Meskipun tengah mendapat ujian kedua orang tua beliau yang sedang di uji sakit, namun Bu Maesaroh tetap semangat dan ikhlas mendukung pelatihan malam ini. Hanya Do'a yang bisa saya panjatkan semoga ke dua orang tua Bu Maesaroh segera diberi kesembuhan sehat seperti sedia kala aamiin.
Narasumber hebat kali ini adalah Bapak Susanto, S.Pd atau Pak D Susanto sebutan akrab beliau.
Narasumber hebat kelahiran Gembong, Kebumen 29 Juni 1971 adalah seorang guru kelas di SD Madiharjo Sumatera Selatan sekaligus pegiat literasi yang berhasil menerbitkan banyak sekali buku Solo maupun buku antologi yang tak terhitung lagi jumlahnya, wow, keren.
Menjadi seorang editor dan aktif di komunitas menulis menunjukkan jejak karir beliau di dunia literasi tidak boleh diragukan lagi.
Pertemuan kali ini, Pak D akan berbagi ilmu tentang bagaimana tulisan kita bisa terpublikasi dengan baik tanpa ada typo atau kesalahan penulisan. Baik kesalahan ejaan ataupun tanda baca nya.
Akhir kegiatan setelah tulisan kita selesai, mengedit kemudian swasunting, bagian paling akhir adalah proofreading.
Apakah yang dimaksud proofreading?
Proofreading atau uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan. tujuan dari proofreading adalah untuk memeriksa lebih detail kiranya terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Poin pentingnya , Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan.
Menulis itu idenya mengalir bagaikan hilir tak menemukan hulu. Selesaikan dulu baru di edit. Meskipun hasilnya tak langsung sempurna masih ada langkah akhir yang disebut proofreading. Itulah alasan pentingnya aktivitas proofreading.
Daripada kita menyewa proofreader alangkah baiknya jika kita bisa lakukan sendiri bukan?
Sebagai penulis, kita juga harus berperan maksimal menjadi proofreader sebelum naskah atau teks kita publikasikan.
Saat menjadi proofreader naskah orang lain, kita haruslah objektif dalam menilai suatu naskah atau teks
Bagaimana cara melakukan proofreading?
Dengan memeriksa apakah terdapat kesalahan pada teks seperti :
- Memeriksa ejaan dengan merujuk pada KBBI tanpa menghilangkan gaya penerbit.
- Memeriksa pemenggalan kata-kata dan merujuk pada KBBI
- Konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah
- Perhatikan judul bab dan penomorannya
Menjadi penulis yang melakukan proofreading ibarat pembaca yang menilai bagus tidaknya suatu naskah tersebut
Blog memang milik pribadi, namun hendaknya tetap memperhatikan tata cara penulisan yang benar agar pembaca nyaman menyusuri tiap baris kalimat yang kita ukir disana.
Apa beda editing dan proofreading?
Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan.
Proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.
Jadi, proofreading tidak hanya menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, sudah masuk di akal atau belum.
Ada juga yang berpendapat:
*Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa.
*Proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
Cara mudah untuk memeriksa tulisan
Baik di Ms Word maupun di blog, lakukan pencarian dengan menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F).
Lalu, ketikkan misalnya tanda "*,*" (tanda koma)
Makan muncul *highlight teks dengan warna kuning*.
Setelah itu kita periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma.
Hal yang sama lakukan pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih dari kesalahan pengetikan.
Kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan.
Pasti terganggu jika kesalahan kecil ini ada dalam tulisan.
Karena itu perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya.
Jika kata yang mengikuti di adalah verba atau kata kerja maka di ditulis serangkai dan kata itu ada bentuk aktifnya yaitu jika diberi imbuhan me-.
Aturan ejaan lainnya yang ada dalam PUEBI wajib kita pahami. Meskipun blog tidak mensyaratkan bahasa yang baku tetapi minimal wajib tahu dan menerapkan aturan-aturan yang dicontohkan.
Contoh sederhana proofreading:
- Teks Asli, cerita fiksi jelas berbeda dengan cerita non fiksi. Meski begitu cerita non fiksi bisa disampaikan dengan gaya bahasa fiksi agar lebih menarik tentunya tapi tidak boleh bertentangan dengan kaidah penulisannya.
- Teks Perbaikan, cerita fiksi jelas berbeda dengan cerita nonfiksi. Meski begitu cerita nonfiksi bisa disampaikan dengan gaya bahasa fiksi agar lebih menarik tentunya tapi tidak boleh bertentangan dengan kaidah penulisannya.
Kuncinya : Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
"Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup. Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya"
Alat bantu yang digunakan untuk proofreading antara lain :
- PUEBI daring
- KBBI daring
Nasehat Pak D Susanto :
- Sebagai penulis hendaknya terampil menyunting tulisannya sendiri, agar calon pembaca mampu memahami makna tulisan kita
- Kalimat jangan panjang-panjang, usahakan 20 kata saja
"Tuhan tidak mengharuskan kita sukses, Tuhan hanya mengharapkan kita mencoba"
(Mario Teguh)
Resume ke : 15
Pertemuan ke: 15
Tanggal : 13 Agustus 2021
Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Bapak Susanto, S.Pd
Moderator : Bu maesaroh
Bukan main! Swasunting memang penting, bukan?
ReplyDeleteIya pak D sangat penting bahkan terimakasih atas curahan ilmunya Pak D
DeleteTerimakasih doanya bunda. Lengkap dan menarik resumenya 👍
ReplyDeleteSama-sama Bunda, terimakasih motivasinya
DeleteSemakin cantik tulisan Ibu. Semoga segera menerbitkan buku hasil proofreading sendiri.
ReplyDeleteAamiin...terimakasih Bunda Ros, demikian juga kiranya dengan Bunda Ros
DeleteMantab dan menginspirasi
ReplyDeleteTerimakasih motivasinya pak
Delete