Wednesday, 4 August 2021

Menguak Dapur Penerbit Mayor


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas

"Seseorang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapannya, tetapi hebat dalam tindakannya"
(~Kata Bijak~)


Alhamdulillah, malam ini begitu tenang dan cerah, bintang-bintang dilangit tak lagi malu-malu menampakkan dirinya

Seakan mendukung dan memacu semangat untuk mengikuti pelatihan belajar menulis malam ini

Dengan mengangkat tema "Menguak Dapur Penerbit Mayor" materi kali ini semakin menakjubkan bagi saya penulis pemula. 

Penerbit mayor adalah penerbit besar, di dukung SDM yang besar dan mumpuni, sangat butuh perjuangan agar karya kita bisa tembus kesana

Alangkah bahagianya andaikan karya kita dapat tembus di penerbit mayor 
Tapi bagaimana caranya? Itulah pertanyaan yang acapkali terlontar dari sang penulis pemula yang masih buta pengetahuan tentang penerbit mayor

Pelatihan malam ini di moderatori oleh Ibu Sri Sugiastuti atau yang akrab disapa Bu Kanjeng, dengan narasumber yang kharismatik yaitu Bapak Edi Mulyanta S.Si, M.T

Pria kelahiran Yogyakarta, 24 Mei 1969 tersebut memulai karirnya sebagai penulis lepas dan hidup dari buku, hingga akhirnya terjun ke dunia penerbitan sejak tahun 2001. Genap 20 tahun dalam bidang produksi buku.
Dan berperan di Publishing Consultant Andi Publisher mulai tahun 2020 hingga saat ini

Bisakah hidup dari menulis Buku?

Di era millenial seperti sekarang, hidup dari menulis bukanlah tidak mungkin. 

Semakin berkembangnya semangat literasi dan semakin menjamurnya aplikasi-aplikasi menulis yang mendukung penulis untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah, baik dari aplikasi maupun buku

Di dukung terbitnya UU no. 03 tahun 2013 (mengatur detail tentang proses industri penerbitan dan unsur-unsur di dalamnya) dan PP no. 75 tahun 2019 sebagai penyempurna mengatur proses membuat naskah sampai dengan menyebar luaskannya.

Ada 2 kategori penerbit di Indonesia ;
  • Penerbit mayor, yang mencetak dalam jumlah besar
  • Penerbit Minor / Indie yang akan mencetak sesuai jumlah pesanan.
Sebagai sesama penerbit, masing-masing dituntut oleh Kemdikbud DIKTI untuk dapat menerbitkan buku berskala nasional. 

Bagi penerbit mayor tentunya hal itu bukanlah permasalahan serius karena penerbit mayor sudah terbiasa mencetak dalam skala besar, makantidak sulit untuk dapat menjangkau skala nasional dengan memasarkan ke berbagai outlet buku atau toko dipenjuru tanah air

Apakah permasalahan yang signifikan bagi penerbit mayor?

Munculnya pandemi Covid-19 membawa dampak perubahan yang sangat besar bagi penerbit mayor. Benar-benar merubah zona nyaman menjadi zona yang carut marut

Bagaimana tidak, selama masa pandemi dengan adanya pemberlakuan PPKM dan PSBB membuat penjualan buku menurun drastis. 

Toko buku banyak yang gulung tikar, pengunjung outlet buku hanya sedikit karena pandemi dan berbagai kendala lainnya akhirnya omzet pun terjun bebas.

Mau tak mau, penerbit mayor pun ikut terdampak, terutama di pengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan hingga produksi cetak 

Lalu Bagaimana mengatasi permasalah tersebut?
Yang pertama dan utama adalah 
  • Perubahan strategi marketing (Online dan Offline)
  • Menerima tema yang up to date atau kekinian untuk menarik minat pasar
  • Selama pandemi penerbit mayor bisa mencetak naskah mulai 10 hingga 300 ekslempar


Buku digital oleh PT. Andi bisa dilihat di Buku Digital bisa jadi inspirasi untuk kita penulis pemula yang siap merambah dunia digital.

Solusi atau tips dan trik agar tulisan kita cepat terbit?

Sesuai arahan PP75 kita bisa melakukan editing mandiri untuk mempercepat prosesnya

Perevisian dan penyuntingan naskah juga dilakukan secara mandiri

Editing penerbit berada di pasal 27

Syarat utama agar naskah bisa tembus ke penerbit mayor 
  • Tema atau tulisan harus unik, baik dan menarik
  • Jumlah halaman 75-150
  • Ukuran A4
  • 1,5 Times New Roman
  • Size 12
  • Royalti penulis adalah 10% dari harga buku yang diterbitkan dan akan dibayarkan setiap 6 bulan setelah tanggal terbit dan hingga buku habis

Kekurangan penerbit mayor adalah terlalu banyak naskah yang masuk sehingga waktu seleksi dan penerbitan harus melalui proses antrian

Mulai dari penilaian, editing wajah, cover sampai selesai bisa memakan waktu hingga 1 sampai dengan 2 bulan

Kesimpulannya :
Penerbit mayor meskipun selama pandemi mau mencetak dalam skala kecil, tapi semua naskah tetap melalui proses seleksi
Memperluas penyebaran buku digital

Pandemi adalah masalah, tapi keluar dari masalah adalah hal terpenting, buku cetak berkurang masih ada buku digital yang siap terbang melanglang buana, menebar manfaat dan menebar ilmu

"Teruslah menulis, jangan pernah menyerah, bulatkan niat, luruskan tekat"
(~Risa~)


Resume ke :11
Pelatihan Ke :11
Tanggal : 4 Agustus 2021
Narasumber: Bapak Edi Mulyanta S.si, M.T
Moderator : Bu Sri Sugiastuti / Bu Kanjeng

24 comments:

  1. Replies
    1. Terimakasih Pak, masih harus banyak belajar lagi.

      Delete
  2. Pandemi adalah masalah, tapi keluar dari masalah adalah hal terpenting, buku cetak berkurang masih ada buku digital yang siap terbang melanglang buana, menebar manfaat dan menebar ilmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah...senang mendapat komentar dari Om Jay

      Delete
  3. Setiap membaca tulisan Ibu, rasanya ingin lagi dan lagi. Semoga sehat selalu agar dapat terus berkarya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. MasyaAllah, terimakasih motivasinya Bunda, semangat selalu buat Bunda Ros, salam Literasi

      Delete
  4. Gairah membara kala mencerna kata bijak dipembuka dan penutup, isi ringkas padat..lanjut...sukses bersama

    ReplyDelete
  5. keren bu tulisannya, banyak bumbunya yang membuat semakin enak dibaca

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Bu, masih harus banyak belajar lagi

      Delete
  6. Penerbit buku sudah di siapkan, baik mayor maupun indie,
    Semoga segera tercapai untuk segera mewujudkan buku impian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin...ya Robbal alamiin terimakasih motivasinya pak. Semoga mimpi kita semua dapat segera terwujud melalui buku

      Delete
  7. Tantangan menulis semakin berat, tetapi kemampuan ibu semakin baik, keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih motivasinya pak, masih harus banyak belajar lagi di pelatihan belajar menulis.

      Delete
  8. Kemauan akan mengalahkan segalanya

    ReplyDelete
  9. Wah tulisannya rapi. Semoga sukses jadi penulis

    ReplyDelete

Memaksimalkan Penggunaan Akun Belajar.Id Bersama Bootcam Belajar.id GMT Banyuwangi Day 1

  Oleh : Risa JR "Ilmu adalah mutiara yang berkilau didalam telaga, dapatkan dia meski harus bersusah payah. Kelak kilaunya akan menera...