Friday 24 December 2021

Era Teknologi Bebas, Namun Tanggungjawab


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S.Pd

"Kedewasaan bukan dilihat dari usia, tapi dilihat dari sikap, tindakan dan tingkah laku"

(Kata Bijak)


Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 


 ke:19

Resume ke : 15

Hari/Tanggal: Rabu, 13 Desember 2021

Narasumber : Bu Rifatun

Moderator: Bu Rosminiyati

Tema : Era Teknologi Bebas, Namun Tanggungjawab


Apa yang dimaksud dengan Era Teknologi?

Teknologi dari tahun ke tahun mengalami perkembangan demikian pesat. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekeliling kita. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. Dengan adanya teknologi kita bebas menggunakannya.


Bagaimana cara kita menggunakan teknologi yang bebas ini ?

Menggunakan teknologi dengan bijak dan bermanfaat misalnya kita sebagai guru menyajikan pembelajaran yg menarik minat siswa, mengintegrasikan kompetensi utk meningkatkan kecakapan digital dg mengutamakan etika berdigitalisasi.

Dalam menggunakan teknologi kita diberi kebebasan. Pemanfaatan dalam dunia pendidikan anatara lain :

1 Membantu untuk mengelola prioritas

2. Komunikasi yang lebih baik

3.Menggunakan cara yang berbeda untuk Pendidikan

4. Memanfaatkan teknologi tepat waktu

Selain 4 cara diatas memanfaatkan teknologi supaya kegiatan belajarmu jadi lebih mudah 

1. Kamus online untuk mempelajari bahasa asing

2. Menonton video pembelajaran di situs video sharing

3. Memakai aplikasi untuk penunjang kegiatan belajar

4. Manfaatkan website penyedia materi pelajaran

5. Gunakan fitur yang ada di smartphone

Dengan memanfaatkan era teknologi bebas kita bisa leluasa  dalam pemanfaatanya dan menggunakan Era teknologi  bebas namun  bertangung jawab, apa maksudnya?

Kita dalam menggunakan teknologi harus  bersikap tanggung jawab di tengah ruang kebebasan di media sosial. Transformasi Digital, menuntut kita untuk selalu berbudaya, terutama ketika berinteraksi dengan manusia lain yang memegang otoritas atas ruang digital, dengan selalu berorientasi kepada nilai-nilai baik manusia sebagai tujuannya.

Oleh karena itu kita harus pandai memanfaatkan teknologi baru dan harus bertanggungjawab dalam menggunakan . Kita diberi kebebasan namun bebas yang bertanggungjawab sesuatu denga etika di media sosial.

Kita boleh bebas menggunakan teknologi namun harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita gunakan. Pemanfaatan teknologi secara tepat waktu sangat membantu dalam pembelajaran.




Pengembangan Kualitas Hidup Melalui Literasi Digital


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas,S.Pd

Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 

 ke:20

Resume ke : 16

Hari/Tanggal: Rabu, 15 Desember 2021

Narasumber : Mr. Bams

Moderator: Pak Muliadi

Tema : Pengembangan Kualitas Hidup Melalui Literasi Digital 
Grup :6

Pengembangan kualitas hidup melalui literasi digital adalah satu tema menarik dan penuh makna ditengah pesatnya arus informasi yang nyaris tidak terbendung. Kemajuan teknologi informasi digital selalu memiliki dua sisi yang saling berlawanan oleh sebab itu senantiasa dibutuhkan sikap bijak dalam mengelola diri menerima dan memanfaatkan informasi yang tersedia. 

Dalam hal ini literasi digital dapat menjadi salah satu strategi yang paling efektif dalam menangkal berbagai berbagai dampak negatif, sekaligus mengoptimalkan dampak positifnya dalam meningkatkan kualitas hidup kita.

Kamajuan teknologi yang sangat pesat, membuat orang terperangah. Apalagi dalam masa pandemi, setiap orang dipaksa untuk bisa menguasai pemanfataan Teknlogi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sepertinya di materi-materi sebelumnya sudah sangat jelas dibahas bagaimana pentingnya literasi digital.

Kalau mendengar kalimat kualitas hidup, tentunya harus ada standar. Bagaimana kualitas hidup kita, yang setiap orang pasti akan berbeda-beda.

Bagaimana ternyata saat kita memanfaatakan teknologi ini untuk terus belajar, berkarya,  berbagi dan berbakti sebagai guru dan manusia yang mulia.


Seiring perkembangan waktu, manusia sudah akrab dengan media sosial, baik itu Facebook, Instagram, Twitter, YouTube dan lainnya. Pemanfaatan media sosial tersebut harus bisa menunjang aktivitas yang saat ini sedang kita jalani.

Pada materi sebelumnya sudah kita bahas materi yang berkaitan dengan Kecakapan Digital bukan? intinya,  silahkan banjiri dunia internet dengan konten-konten yang baik. Lawan konten yang tidak baik dengan konten yang bisa kita buat terus menerus sehingga bisa menyaingi konten yang tidak baik.

Kita harus belajar mengelola blog atau website dengan konten-konten yang bermanfaat. Menulis dan menulis entah nanti akan jadi apa mari kita buktikan. 

Semakin kita mengasah kemampuan kita, kepercayaan bisa datang untuk terus memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Saat kita mengembangkan diri terus menerus kesempatan akan datang bahkan prestasi bisa diraih.

Kemampuan akan terus terasah, dengan adanya kepercayaan yang diberikan oleh orang atau lembaga terhadap apa yang sedang dikerjakan. Mereka bisa memberikan penilaian dengan apa yang sudah dilakukan dan terus-menerus dilakukan.

Setiap guru wajib branding personal. Kenapa ? Ya, karena kita guru. Guru harus bisa memberitakan bahwa keberadaan guru itu harus dirasakan manfaatnya, dimana pun berada. Di sekolah, masyarakat, lembaga, organisasi dan keluarga.

Saat menggunakan teknologi yang ada dengan memaksimalkan potensi diri untuk mau belajar, berkarya, berbagi dan berbakti maka banyak kesempatan yang bisa diraih untuk mengembangkan kualitas hidup.

Manfaatkan tekonologi yang ada saat ini sebagai jalan kebaikan dalam berlomba-lomba membuat kebaikan dimana pun berada.

https://www.youtube.com/watch?v=PkLTlCHi-sc



Monday 6 December 2021

Bijak dalam Bermedia Sosial



 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S.Pd


Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 

 ke:16

Resume ke : 14

Hari/Tanggal: Senin, 6 Desember 2021

Narasumber : Pak Dail Ma'ruf

Moderator: Pak Mulyadi

Tema : Bijak dalam Bermedsos Sosial

Grup :6


"Jika kamu bermimpi, kamu pasti bisa mencapainya"

Media Sosial yang akhir-akhir akrab dengan kehidupan kita, tidak hanya satu berapa bahkan yang kita gunakan sehari hari, baik untuk sekolah maupun untuk bekerja dan bisnis online. 

Pak Dail sebagai narasumber  hari ini memberi kita materi tentang Bijak dalam Bermedia Sosial. Kita boleh menggunakan platform media sosial apa saja, tapi syaratnya kita harus bijak.

Apa yang dimaksud bijak?

Kata "Bijak" bisa mengandung dua arti:

  1. Selalu menggunakan skala budinya, pandai, mahir. Contoh : "bukan beta bijak berperi, engkau memang bijak"
  2. Pandai bercakap-cakap
Bijak sama dengan adil. Orang bijak artinya orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya.

Demikian halnya jika kita ingin bermedsos, jika ingin disebut bijak, maka tempatkan medsos itu sesuai fungsinya. 

Apakah media sosial itu?
Media sosial adalah sebuah platform digital yang digunakan satu sama lain dan para penggunanya  saling berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, membuat blog, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Apa saja manfaat medsos?
  • Menjalin silaturahmi
  • Menambah relasi
  • Untuk berbisnis
  • Sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka.
Media sosial itu bagaikan pisau, bisa untuk hal baik dan bisa untuk kejahatan. Jika kita bijak bermedsos maka kita akan memanfaatkan medsos untuk kebaikan hingga beribu kebaikan pun akan kita raih. 

Media sosial yang tadinya hanya sebagai hiburan, eh ternyata bisa kita manfaatkan untuk jualan online. Whatsapp yang awalnya hanya sebagai media chatting bersama keluarga ternyata bisa untuk menambah ilmu dengan mengikuti pelatihan belajar menulis. 

Penulis sendiri sudah merasakan manfaat di platform digital ini, siapa sangka bisa ikut pelatihan belajar menulis hingga terbit buku. Intinya media sosial juga bisa untuk mengembangkan skill kita. Manfaatnya banyak sekali, mendapat rekan baru, mendapat ilmu yang berkah manfaat dan skill kita terus di asah.

Dampak buruknya adakah?

Jelas ada, tetap kita harus bijak dalam menerima informasi yang tidak jelas di medsos, kita harus bisa menyaring setiap informasi yang masuk. Jangan mudah mempercayai dan membagikan informasi yang tidak jelas kebenarannya. Bijak dalam Bermedsos akan menimbulkan semangat dan Manfaat.

Jangan mudah percaya dengan info-info yang tidak benar, bisa Jadi itu Hoax. 
Banyak penipuan yang dilakukan melalui medsos, misal dengan memberi iming-iming voucher undian dll, kemudian meminta pengguna untuk memberikan kode OTP nya, hingga akhirnya akun medsos kita dibajak. 

Pelajaran yang didapat: jangan mudah membagikan data pribadi kita, takutnya nanti disalahgunakan.  


Sunday 5 December 2021

Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital


 Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 
Pertemuan ke:10
Resume ke :8
Hari/Tanggal: Senin, 22 November 2021
Narasumber : Bu Rosminiyati
Moderator: Pak Muliadi
Tema : Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital
Grup :6

Tak terasa GMLD sudah sampai pertemuan yang ke-10, hari ini materi disuguhkan dengan apik oleh Bunda Rosminiyati dengan tema anak muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital.
Beliau mengabdi di SMKN 2 Pangkal pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1. Berani, berdasarkan KBBI V online diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).

2. Perubahan, adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Mengapa kita perlu melakukan Perubahan di dunia digital?
1. Kebutuhan. Perubahan dan perkembangan teknologi tak luput pula terjadi pada bidang pendidikan. Mau/tidak mau, suka/tidak suka, sebagai guru kita juga harus mengikuti perubahan tersebut. Untuk data GTK dan peserta didik, semuanya kini sudah menggunakan digitalisasi/_online_. Guru-guru dituntut untuk bisa mengisi datanya secara mandiri terkait data personal maupun riwayat pendidikan/pekerjaan, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, derasnya laju informasi di bidang ilmu pengetahuan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi menuntut guru untuk melakukan perubahan. Jika tidak, ada kemungkinan kita akan ditinggalkan oleh murid-murid kita.

2. Menyalurkan hobi. (sudah dijelasakn narasumber sebelumnya)
3.Tambahan penghasilan.(sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)
4.Berbagi (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)

Apa Saja Hal-Hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital?

1. Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
2. Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
3.Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
4.Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
5.Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.

Kita semua di sini adalah motivator, yang artinya orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. _(KBBI V online).

Dalam hal ini, kita berperan sebagai motivator bagi anak muda (murid-murid, anak-anak kita) untuk berani melakukan perubahan di dunia digital.

Mengapa kita dituntut untuk bisa menggerakkan orang lain agar berubah? 

Tentunya kita sudah harus menggerakkan diri kita sendiri untuk berubah. Mengapa?Karena kita adalah guru dan orang tua yang menjadi model bagi murid-murid dan anak-anak kita.

Anak-anak tidak akan bergerak jika kita hanya menyuruh atau mengajak tanpa adanya bukti yang bisa mereka lihat atau tiru. Permasalahannya, Apakah kita sendiri sudah berubah?atau tepatnya, Apakah kita sendiri sudah berani melakukan perubahan?

Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital

1. Tidak bisa menjadi bisa;
2. Tidak berani menjadi berani;
3. Sudah bisa menjadi banyak/terampil;
4. Banyak menjadi berkualitas;
5. Sendiri menjadi kolaborasi;
6.Sederhana/biasa menjadi  istimewa/unik/menarik;
7. Tidak berguna menjadi bermanfaat;
8.Untuksendiri menjadi berbagi/inspiratif/memotivasi;
9. Dan lain-lain.

Untuk melakukan perubahan di dunia digital, kita tidak perlu merasa minder atau takut hanya gara-gara melihat karya-karya luar biasa dari orang-orang hebat yang sudah ada di ruang maya.

Mereka juga bermula dari bukan siapa-siapa. Namun, karena mereka sudah memulainya, dan tentunya lebih dulu dari kita, serius melakukannya, dan dengan seperangkat kelebihan yang dimiliki, akhirnya menjadi seperti apa yang kita lihat saat ini.

Hal-hal yang bisa kita lakukan dalem gerkan menuju Perubahan: 

[22/11 16.32] +62 813-4120-0357: Usia tua sering dijadikan alasan bagi guru-guru untuk tidak berubah dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan, dengan dalih sebentar lagi akan pensiun, dan lain-lain. Padahal, umur yang tua dengan perangkat perkembanagn dan kemajuan yang dimilikinya, justru akan menjadi *daya tarik tersendiri* bagi murid-murid kita untuk berubah juga. “_Guru jadul aja bisa gaul, masak kamu gak_?” He … he … he …
[22/11 16.33] +62 813-4120-0357: *”Tidak sempat”* juga sering diajadikan alasan. Waktu kita sama, 24 jam. Tidak ada seorang pun yang dilebihkan barang sedetik pun. Di sini, hanya butuh manajemen waktu.
[22/11 16.33] +62 813-4120-0357: 2. *Meluruskan niat.* Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.

Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri.

Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan,kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.

Bergabung dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar.

Salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay. Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.

Bangun kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.
6. MULAI Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.

Selanjutnya, untuk jenis _platform_ digital, cukuplah kita fokus pada yang kita sukai dan pahami. Seiring berjalannya waktu, kita bisa terus mengembangkan diri dengan belajar yang lainnya.

Target kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain _game_ yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.

Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari mereka cara menggunakan _platform_ digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil dari pada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka.

Target kita sebagai pendidik adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat.

1. Kolaborasi. Kita berada pada komunitas sekolah yang luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun kolaborasi di antara sesama guru.

Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:
Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas;
•Pada saat upacara atau waktu khusus.
2.. Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.*
3. Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.

 4. Memotivasi:
• Mengadakan perlombaan;
• Memberikan hadiah, dll.



Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S.Pd


Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 

 ke:14

Resume ke : 12

Hari/Tanggal: Rabu, 1 Desember 2021

Narasumber : Maesaroh, M.Pd

Moderator: Ms. Phia

Tema : Menjelajahi Alam Digital yang Luas

Grup :6

Tema kali ini adalah menjelajah alam Digital yang luas, ngebolang Istilahnya kata Bu Maesaroh.

Di era digital seperti sekarang pasti banyak kan yang hobi ngebolang di dumai? Dunia maya adalah sarana pengetahuan sekaligus hiburan. Bisa untuk belajar dan mengajar juga. Semua orang enggan jauh dari internet.

Menjelajah alam digital/alam maya. Adalah sebuah alam yang memberi koneksi antara satu individu dengan individu lainnya (jauh menjadi dekat) lewat kecanggihan sebuah teknologi.

Jangankan kita sebagai seorang guru, anak didik kita sekarang banyak yang menjadi selebgram, tiktokers dll, kenapa? Karena internet jangkauannya sangat luas.

Sayangnya, media digital atau platform yang mereka gunakan terkadang malah menjerumuskan mereka pada pergaulan yang salah. Alih-alih gaul, sayangnya tak berliterasi akhirnya mereka malah mudah dan sering  menyebarkan berita hoax yang tidak jelas kebenarannya.

Maka dari itu GMLD kali ini akan membahas Penekanan Literasi pada Alam Digital, tepatnya lebih ke media digital itu sendiri.

Apa yang diperlukan untuk mengembangkan Literasi generasi penerus bangsa?

Untuk mengembangkan budaya literasi genarasi penerus bangsa, di perlukan kecakapan dalam menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab agar mendapatkan informasi yang akurat dan akuntabel. Cerdas ber media sosial berarti cerdas ber literasi. Perlu edukasi yang massif dalam menggerakan literasi digital agar setiap individu dapat dengan mudah memahami informasi dengan benar.

Apa saja kecakapan dalam dunia digital?

Menjelajahi dunia digital tentu perlu kecakapan, agar kita mampu memiliki wawasan yang luas. Tak hanya luas dalam menjelajahi dunia maya saja. Tetapi juga luas secara intelektual


Ada Empat Pilar dalam mengembangkan Literasi Digital, antara lain:

1. Digital Culture, cakap  bermedia digital dengan memanfaatkan media digital sebagai alat untuk menghubungkan satu koneksi menuju seluruh dunia

2. Digital Safety, cakap dalam melindungi diri dan aset digital ketika sedang berada di dunia digita.

3. Digital Ethics, etis dalam menggunakan dunia digital dengan tidak mengalahgunakan alat digital sebagai penyebar informasi hoaks

4. Digital Skill, cakap secara tehnologi dalam menggunakan piranti digital sebagai alat untuk meng up grade pengetahuan. Adapun kecakapan dalam hal ini perlu meliputi 8 kecakapan diantaranya : Cakap dalam memakai ilmu Coding, Collaboration, Cloud software, Word Processing software, Screen Casting, Personal digital archiving, Information Evaluation, Use of social media


Gambar diatas adalah alam media digital yang sering kita kunjungi bukan? Ada facebook, Instagram, YouTube, whatsapp, Twitter dll.

Sebagai seorang guru tentu kita mengetahui sebagian besar anak didik kita sudah menggunakan piranti digital. Mereka sangat pandai bergaul di dunia maya. Tak jarang ketika gurunya belum mengerti sebuah aplikasi, tetapi anak muridnya sudah mahir menggunakan medsos. Itulah sebabnya mengapa begitu penting bagi kita untuk menggaungkan Literasi Digital terhadap anak didik kita ataupun masyarakat di lingkungan kita. 

Tak sedikit dari siswa kita yang terkadang salah kaprah dalam penggunaan media sosial

Pemahaman yang cukup mengenai dunia digital bagi kalangan anak muda dan keterbukaan informasi di media sosial yang memberikan dampak negatif penggunaan media sosial seringkali dialami oleh anak muda hususnya para pelajar.

Usia muda atau remaja berasal dari kata *adolesence* yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolesence mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu mencakup *kematangan mental, emosional sosial dan fisik*. Usia remaja adalah masa peralihn dari kanak-kanak menuju dewasa yang dialaminya dalam tiga tingkatan yaitu praremaja 10-12 tahun, remaja awal 13- 16 tahun dan remaja akhir 17-21 tahun.

Dalam menyongsong abad 21 dimana adanya implementasi pembelajaran melalui mesin (komputasi) segala informasi tersedia dengan luas, dimana saja dan kapan saja. Maka, digital literasi menjadi penting untuk membangun pendidikan yang berintergrasi pada  pergeseran pembangunan pendidikan ke arah ICT, sebagai salah satu strategi manajemen pendidikan 21 yang di dalamnya meliputi tata kelola kelembagaan, dan sumber daya masunia. Untuk itu,  edukasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam meningkatkan budaya cerdas ber-literasi agar para generasi penerus bangsa mampu menyarig  informasi  dengan baik yang beredar dari media sosial.

Pemahaman literasi digital yang buruk akan berpengaruh pada dampak psikologis anak dan remaja yang cenderung menghina orang lain, menimbulkan sikap iri terhadap orang lain, mengakibatkan depresi, terbawa arus suasana hati terhadap komentar negatif, serta terbiasa berbicara dengan bahasa kurang sopan. Atas dasar pandangan tersebut, hal inilah yang menyebabkan dampak buruk dalam berinteraksi. Setuju ataupun tidak, patut kita refleksikan hal ini.

Apabila penggunaan piranti digital terlampau tinggi, maka mereka akan cenderung mengalami Digital Fatigue

Apa yang dimaksud dengan Digital Fatigue?

Digital Fatigue adalah penggunaan piranti digital yang terlampau tinggi

Bagaimana ciri-cirinya?

✓Perasaan lelah, bosan, malas, dengan berbagai kegiatan digital seperti zoom meeting, webinar, media sosial, dan berbagai platform digital lain.

✓Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

✓Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

✓Sakit kepala dan migrain.

✓Nyeri otot leher, bahu, atau panggung.

✓Sensitif terhadap cahaya.

✓Gangguan pada fokus, konsentrasi, dan memori.

✓Merasa putus asa dan tidak berdaya.

✓Kewalahan menghadapi situasi yang berulang.

✓Badan terasa lemah, lesu, tidak bertenaga, dan malas bergerak.

✓Muncul perilaku yang aneh dan tidak wajar.



Seorang guru perlu menjadi stakeholder dalam pengembangan Literasi media karena media merupakan alam maya yang mampu membawa kita terhubung pada dunia yang lebih luas

Ada lima kecakapan dalam berliterasi yang perlu dikuasai Pelajar dan semua kalangan :

1. Photo visual literacy

Kemampuan untuk membaca dan menyimpulkan informasi dari visual.

2. Reproduksi literacy

Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk menciptakan karya baru dari pekerjaan.

3. Percabangan literacy

Kemampuan untuk berhasil menavigasi di media non-linear dari ruang digital.

4. Informasi literacy

Kemampuan untuk mencari, menemukan, menilai dan mengevaluasi secara kritis informasi yang di temukan di web.

5. Sosio-emosional literacy 

Kemampuan yang mengacu pada aspek-aspek sosial dan emosional yang hadir secara online, apakah itu mungkin melalui sosialisasi, dan berkolaborasi, atau hanya mengkonsumsi konten.

Maka dari itu, perlu kita fahami 8 elemen esensial untuk mengembangkan literasi digital

1.Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna digital.

2. Kognitif, yaitu daya pikir menilai konten.

3. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual.

4. Komunikatif, yaitu memahami kinerja dan jejaring komunikasi di dunia digital.

5. Kepercayaan diri yang bertanggungjawab.

6. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru.

7. Krisis dalam menyikapi konten.

8. Bertanggungjawab secara sosial.

yaitu yaitu pemahaman ragam konteks


Cara dalam Meliterasi Medsos:

1. Perhatian 

Kemampuan untuk mengidentifikasi ketika dibutuhkan fokus perhatian dan mengenali ketika multitasking bermanfaat. Perhatian dapat dicapai dengan memahami bagaimana pemikiran orang. Akan sulit untuk memfokuskan perhatian karena pikiran kita cenderung berjalan acak.

2. Partisipasi

Mengetahui kapan dan bagaimana partisipasi merupakan hal penting. Partisipasi memberikan pengguna pengalaman berbeda saat menjadi produktif. Partisipasi dalam media sosial dibedakan menjadi dua yaitu netizen aktif dan netizen pasif. Netizen aktif merupakan pengguna media sosial yang ikut memberikan post di media sosial. sedangkan pengguna pasif merupakan pengguna media sosial yang hanya membaca lini masa media sosial tanpa memberikan posting-an.

3. Kolaborasi

Pengguna dapat mencapai lebih dengan bekerja sama dibandingkan dengan bekerja sendirian. Melalui kolaborasi, redudansi dapat dihilangkan dan pekerjaan dapat didistribusikan. Adanya kolaborasi memungkinkan masyarakat berbagi sumber daya dan membangun ide lain.

4. Kesadaran jaringan

Jaringan sosial saat ini diperluas dengan adanya teknologi. Saat ini masyarakat dapat menjadi anggota dari newsgroup, komunitas virtual, situs gossip, forum dan organisasi lainnya. Pemahaman mengenai sosial dan jaringan teknis.

5. Pemakaian secara kritis

Pemakaian secara kritis adalah evaluasi tentang apa dan siapa yang dapat dipercayai. Sebelum mempercayai, mengkomunikasikan, atau menggunakan apa yang ditulis oleh orang lain, ada baiknya melakukan identifikasi. Cek klaim yang terdapat dalam informasi tersebut, lihatlah latar belakang penulis, sumber daya dan keakuratannya.

Literasi media sosial merupakan suatu keterampilan yang diperlukan untuk tetap dapat melakukan aktifitas ber-media sosial dengan aman. Sebagai warganet yang baik, kita harus mampu menyaring dan memberikan informasi yang edukatif. Sesuai dengan istilah media sosial yang dikemukakan oleh (Taylor & Francis Online, 2014) bahwa media sosial memiliki akronim sebagi berikut:

1. Sharing views

2. Optimizing Knowledge

3. Collaborating on projects

4. Investigating new ideas

5. Advocacy for your service provision

6. Learning from others

7. Making new connections

8. Enhancing your practice

9. Debating the future

10. Inspirational support

11. An essensial tools for your information toolbox


Sarat cerdas berliterasi digital adalah memiliki karakter kebangsaan yang perlu dijunjung tinggi dan harus menjadi poin utama dalam berbagai aspek. Beberapa nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan diantaranya:

1. Nilai Kejujuran

2. Nilai Semangat

3. Nilai Kebersamaan atau Gotong royong

4. Nilai Kepedulian atau solidaritas

5. Nilai Sopan santun

6. Nilai Persatuan dan Kesatuan

7. Nilai Kekeluargaan

8. Nilai Tanggungjawab


Friday 3 December 2021

Literasi Digital Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S.Pd

Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 

 ke:15

Resume ke : 13

Hari/Tanggal: Jumat 3 Desember 2021

Narasumber : Raimundus Brian P

Moderator: Bu Helwiyah

Tema : Literasi Digital Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan

Grup :6

"Jika sudah waktunya hujan akan turun, jika sudah masanya bunga akan mekar,  dan jika sudah waktunya, do'a-do'a pasti akan dikabulkan"

(Kata Bijak)


Media Digital


Literasi Digital yang akhir-akhir ini marak digaungkan pemerintah demi terciptanya insan-insan yang peka teknologi, Literasi Digital yang akhir-akhir banyak digemari, era globalisasi seakan dunia dalam genggaman. Literasi tak bisa dipisahkan dari media digital karena keduanya saling berkaitan.

Dalam Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) kali ini Pak Brian akan mengupas apa itu Literasi Digital melalui Zoom, apa saja dampak positif Literasi Digital bagi masyarakat, hingga akhirnya ditemukan bakat dan kemampuan dalam dunia Literasi.

Era millenial tidak bisa lepas dari yang disebut media digital, kenapa?

Ada terdapat banyak sekali contoh dari media digital diantaranya adalah

  • Program Computer, adalah suatu aplikasi yang menjalankan perintah tertentu dalam komputer. Biasanya diciptakan untuk melakukan tugas tertentu sesuai kebutuhan user.
  • Game, adalah Sebuah aplikasi yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang bertujuan sebagai hiburan, bahkan akhir-akhir game menjadi candu bagi remaja untuk terus menyelesaikan levelnya.
  • Aplikasi Handphone
  • Gambar digital (jpg, png)
  • Video
  • Media Sosial seperi Facebook, Instagram, YouTube, whatsapp dll
  • Website(blog)
  • Audio (MP3)
  • Ebook
Apa yang dimaksud Literasi Digital?

Literasi Digital adalah kecakapan pengguna dalam Literasi Digital mencakup kemampuan untuk  menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat dan tepat sesuai kegunaannya. 

Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, internet dll (dikutip dari :  Buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik 2021 karya Dewi Suhardik)


Apa saja Kemampuan dan Kesempatan Dari Media Digital yang bisa kita peroleh?

Di era globalisasi, media digital sangat berperan penting bagi masyarakat. Meskipun wabah telah berlalu, siswa banyak yang sudah melakukan tatap muka dalam pembelajaran tapi pesona media digital tidaklah punah begitu saja. Bahkan masyarakat seakan tak bisa lepas dari pesonanya. 

Apa sih kemampuan dan Kesempatan dari media digital?

  • Memperoleh wawasan dan informasi baru
  • Mengembangkan diri
  • Meningkatkan skill
  • Tambahan penghasilan atau bisnis online
  • Menjalin relasi di dunia maya yang luas tak terbatas
Jika kita seorang penulis, sebaiknya sering mengikuti pelatihan belajar menulis secara online untuk pengembangan bakat. Belajar bersama para pakar bisa meningkatkan life skill kita dalam menulis.

Memanfaatkan blog pribadi untuk membiasakan menulis juga tidak kalah keren. Platform yang diprakarsai Google tersebut sangat user friendly, sangat memudahkan kita untuk menggunakannya, anti ribet.
Siapa tahu dari tulisan kita yang berserakan di blog bisa kita padukan menjadi sebuah karya fenomenal yaitu buku. 

Buku adalah Sebuah mahakarya istimewa bagi seorang penulis. Saya selaku penulis pemula pun tidak pernah menyangka setelah mengikuti kelas belajar menulis bersama Om Jay sudah sampai di titik menerbitkan buku meskipun masih berupa buku antologi, penulis sudah merasakan sendiri betapa hebatnya manfaat media dan mengembangkan diri melalui media digital. 


Selain untuk pengembangan diri media digital juga melahirkan banyak penjual-penjual online baru. Siapa saja boleh buka lapak, atau menawarkan dagangannya ke media sosial.

Karena kita seorang penulis, wajib menawarkan buku kita di Media digital
,
Literasi yang baik, melahirkan kalimat promosi yang menarik. 


Tuesday 30 November 2021

Berbincang dengan Hoax dan media Sosial

Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S.Pd

Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 
Pertemuan ke:13
Resume ke : 11
Hari/Tanggal: Senin, 29 November 2021
Narasumber : Aam Nurhasanah
Moderator: Dail Ma'ruf
Tema : Berbincang dengan hoax
Grup :6



"Sukses adalah Sebuah perjalanan, bukan Sebuah tujuan. Usaha sering lebih penting daripada hasilnya"
( Arthur Ashe)


Hoax, Media Sosial dan Dunia Digital adalah tiga hal yang tidak terpisahkan. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain. Media sosial adalah bahkan penting dunia digital. Dimana ada media sosial disitu pastilah ada hoax yang bertebaran.

Bunda Aam selaku narasumber berbincang santai tentang hoax, dunia digital dan media sosial. Siap sih yang tidak kenal dengan Bu Aam? semua alumni peserta pelatihan kelas belajar menulis pasti mengenal beliau, sosok pribadi yang santun, ramah dan tidak sombong hehe.

Kemampuan beliau sudah tidak diragukan lagi, pemenamg lomba blog PGRI, juara 10 besar HUT AISEI dan sudah menerbitkan 36 buku, luar biasa.

Apa itu Hoax?

Hoax adalah berita bohong, berita yang tidak jelas kebenarannya. Dibuat oleh pihak-pihak tertentu demi keuntungan pribadi. Biasanya hoax disebar melalui media sosial, maka dari itu kita sebagai pengguna media sosial hendaklah menjadi pengguna atau netizen yang bijak, jangan asal membagikan ulang berita yang belum jelas kebenarannya.

Medsos dan dunia digital adalah sasaran empuk para penyebar hoax. 

Gambar diatas adalah salah satu dari sekian banyak berita hoax, dengan menambahkan embel-embel mendapat voucher, undian dan hadiah-hadiah besar lainnya, ujung-ujungnya minta kode OTP dll. Kode yang seharusnya hanya untuk Pemegang akun saja, tidak boleh sampai bocor ke orang lain, atau akun kita akan kena hack.

Penulis sendiri beberapa hari yang lalu pernah mengalami kasus yang berkaitan dengan telegram. Bedanya penyebar hoax tersebut langsung menghubungi penulis via telfon, mengabarkan mendapat undian dari telegram, kemudian minta dikirim kode OTP yang masuk melalui pesan di HP penulis. Wah, akhir-akhir ini kejahatan dunia digital semakin merajalela. Kita benar-benar harus waspada terhadap info-info yang masuk ke medsos kita. Era globalisasi ini banyak orang cerdas tapi juga banyak orang cerdas yang menyalahgunakan medsos.

Medsos apa yang sering digunakan?

Berdasarkan survei melalui mentimeter, didapatkan data bahwa whatsapp menempati peringkat teratas. Artinya banyak netizen yang menggunakan whatsapp sebagai sarana berkomunikasi. Tidak mengherankan karena selama ini whatsapp memang banyak memberi kemudahan bagi  penggunanya. 


Gambar diatas merupakan salah satu contoh berita hoax yang kini banyak tersebar di WA, kita diminta untuk menyebarkan berita tersebut sebanyak-banyaknya supaya mendapat program kuota belajar, padahal sebenarnya bohong.

Bagaimana cara agar kita terhindar dari brita hoax?

Agar kita terhindar dari hoax kita harus menjadi pribadi yang bijak, dan tidak mudah menyebarkan informasi yang tidak jelas. Intinya Mari kita gunakan medsos dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.

ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :

1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.

2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.

3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.

4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.

5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.

6. Judul dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.

7. Memberi penjulukan.

8. Minta supaya di-share atau diviralkan.

9. Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya.

10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan narasumbernya.

11. Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan penanggung jawab tidak jelas.

12. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi.








 

Monday 29 November 2021

Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Mengajar Itu Indah dan Menyenangkan


 Oleh : Risa Juanita, R, S.Pd


"Guru Seperti Lilin, yang Menghabiskan Dirinya Sendiri, untuk Mencerahkan Kehidupan Orang Lain"

(Kata Bijak)

Teringat nasehat Sang Guru di masa duduk dibangku SMP, "Emas, walaupun berada dalam lumpur sekalipun, dia tetap menjadi emas, Jadi anak-anakku, jangan pernah risau dimanapun dan dilingkungan apa kalian berada, jadilah diri sendiri maka kalian akan tetap menjadi emas yang berkilau".

Terimakasih Bapak, petuah bijakmu selalu terekam jelas dalam ingatanku. Dan selalu menjadi kekuatan dan motivasiku dalam mengarungi kerasnya hidup. Semoga Bapak sehat selalu, dan senantiasa dalam lindungan Allah, ilmu dan nasehat yang Bapak curahkan semoga kebaikannya terus mengalir dan menghantarkan menuju syurga yang dirindukan aamiin.

Awal Februari 2005 kulangkahkan kaki untuk pertama kalinya di SMPN 1 Tegalsari menjalani profesi sebagai seorang guru GTT mengampu mata pelajaran TIK, semenjak TIK dihapus, mengampu mata pelajaran prakarya hingga sekarang. Semua kulakukan dengan sukacita meski di awal mengalami banyak kendala. Berbekal ilmu yang kudapat, bergabung dengan komunitas dan berkolaborasi tak kenal lelah mencari ilmu dan pengetahuan semua terasa menyenangkan.

Guru adalah lentera yang menerangi dunia, Mencerahkan Kehidupan bangsa demi anak didik tercinta. Menjadi guru bukanlah cita-citaku dimasa muda, tapi takdir telah menghantarkanku untuk melakukan tugas mendidik anak bangsa.
Kini aku mengikuti jejak beliau menjadi seorang pendidik. Ternyata menjadi guru sangat menyenangkan, bersama murid-murid yang terkadang sudah seperti anak dan sahabat. Berkolaborasi bersama kawan-kawan sejawat yang hebat demi kemajuan peserta didik.

Seiring perkembangan teknologi menuntut kompetensi guru untuk berkembang, tidak mudah keluar dari zona nyaman, terbiasa dengan kebijakan lama kemudian tiba-tiba muncul kebijakan baru. Guru dalam Istilah Jawa adalah sosok yang harus bisa digugu dan ditiru ( diteladani dan dicontoh) setiap perubahan guru harus bisa mengikuti, teknologi semakin berkembang pesat, maka guru harus melek teknologi. 

Merdeka Belajar merupakan kebijakan baru yang mulai digaungkan. Konsep kurikulum baru ini dicetuskan oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim. Merdeka Belajar memiliki makna kebebasan berinovasi, kreatif dan belajar mandiri bagi unit pendidikan, guru maupun murid







Gambar dan video diatas adalah pelaksanaan IHT (In House Training) yang diprakarsai oleh Bu Nanin Pasroni, S.Pd selaku Guru Penggerak di sekolah kami. IHT dilaksanakan sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi  guru terkait kebijakan baru Merdeka Belajar. Agar kami sebagai pendidik di Spenturi (SMPN 1 Tegalsari) siap memotivasi dan menyiapkan  sumber daya manusia unggul Indonesia  yang memiliki Profil Pelajar Pancasila tidak lupa untuk selalu berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara.

Mengajar itu menyenangkan, benarkah?


1. Hotmil Qur'an setiap pagi adalah rutinitas siswa dan siswi SPENTURI. Kegiatan hotmil Qur'an bertujuan untuk menyiapkan dan membentuk SDM yang berakhlak mulia cerdas berkarakter. Kegiatan dimulai dari pukul 06.30 hingga bel masuk tanda pelajaran dimulai.



2. Kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), untuk mematuhi siswa berorganisasi dan bersosialisasi. Membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan dan berorganisasi.


3. Salam Pramuka !! , belajar dan mengajar itu menyenangkan. Senam pagi di bumi perkemahan dalam rangka pelantikan Dewan Galang. Bertujuan untuk melatih bakat kepemimpinan dan berorganisasi yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Yang paling hebat dari seorang guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar (K.H Maimoen Zubair). 

Semoga kita senantiasa diberi keikhlasan dalam mendidik anak bangsa. Tidak mudah tapi kita tidak boleh menyerah. 

Jangan pernah lelah menjadi pelita bagi negeri ini, jadilah selalu patriot pahlawan bangsa. Terimakasih bagi seluruh Guru di Indonesia atas jasamu yang mulia.

Selamat Hari Guru Nasional yang ke -76 PGRI dan Selamat Ulang Tahun Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) yang ke-10. Jadilah guru yang bersatu untuk maju, dan mengajar itu menyenangkan. 

Sunday 28 November 2021

Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S.Pd


Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 
Pertemuan ke:12
Resume ke : 10
Hari/Tanggal: Jumat, 26 November 2021
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Moderator: Dail Ma'ruf
Tema : Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial
Grup :6


"Mengeluh hanya akan membuat hidup kita semakin tertekan, sedangkan bersyukur akan senantiasa membawa kita pada jalan kemudahan"
(Kata Bijak)


Era globalisasi membawa dampak yang luar biasa bagi perkembangan teknologi terutama media sosial. Globalisasi berperan penting dalam seluruh lini kehidupan. Media sosial adalah salah satu teknologi masa kini yang tidak bisa lepas dari aktivitas manusia. Dan bahkan berperan penting dalam segala hal. Kebutuhan manusia untuk mencari informasi dan berkomunikasi, mengakses gambar hingga mencari pengetahuan tanpa celah.

Media Sosial antara Dampak Baik dan Dampak Buruknya, Apa saja?
Media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan whatsapp dibuat dengan performa user friendly atau mudah digunakan. Saking mudahnya media sosial membawa dampak buruk bagi penggunanya atau netizen, apa saja dampak buruknya?

  1. Kita sebagai pengguna Jadi lupa diri dan sering scrolling media sosial tanpa kenal waktu.
  2. Penyebaran Hoax
  3. Penyebaran Ujaran Kebencian dll
Trik menggunakan Medsos secara bijak dan bertanggung jawab

  1. Jangan asal posting konten, sadari betul bahwa akun Medsos kita dilihat oleh publik, maka dari itu kita harus bijak dalam memilih konten yang akan kita posting atau kita unggah ke media sosial. Meskipun platform Medsos bisa di ubah pengaturannya, alangkah baiknya jika kita bijak dalam bermedsos dan konten kita bermanfaat bagi sesama.
  2. Tak perlu detail mencantumkan informasi, era digital semakin canggih, kejahatan di dunia cyber pun tak kalah canggih, maka dari itu jangan pernah mencantumkan data atau informasi  pribadi. Karena kita tidak pernah tahu ancaman apa yang mengintai, Protect your privacy!!
  3. Jaga Etika, medsos memang memberi kebebasan bagi penggunanya, tetapi bukan berarti bebas pula dalam beretika. Sebagai netizen yang baik, jaga selalu etika, sopan santun dan respect kepada orang-orang yang terkoneksi dengan medsos kita. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau yang mengandung unsur SARA
  4. Selalu waspada dan jangan langsung percaya, akan selalu ada informasi yang bertebaran di medsos, entar itu benar atau hanya hoax. Kita harus mawas diri dan menyaring informasi yang masuk. waspadalah untuk menghindar dari penipuan dan hal-hal yang tidak diinginkan.
  5. Filter akun-akun yang diikuti, perkembangan media sosial ternyata sangat berpengaruh bagi perkembangan mental, acapkali kita silau dengan kehidupan orang lain di medsos, kemudian membandingkannya dengan kehidupan kita. Padahal terkadang yang kita lihat di medsos adalah kulit luar yang kita tidak tahu kedalaman kehidupan seseorang itu sesungguhnya seperti apa. Agar kita selamat ikuti akun-akun yang bermanfaat, menghibur, kredibel yang justru bisa menambah kawasan dan pengetahuan kita.
Media sosial adalah platform yang digemari khalayak saat ini, tua, muda dewasa bahkan anak-anak tak bisa lepas dari smartphone mereka. Sudah menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan lagi.

Tips bijak dan aman bermedsos

  1. Pilih-pilih konten yang mau dibaca, 
  2. Follow hanya tenan dekat dan terpercaya

Selamat bermedsos dan menjadi netizen yang baik.

Wednesday 24 November 2021

Keterampilan Digital Untuk Masa Depan yang Cerah


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas

Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 
Pertemuan ke:11
Resume ke :9
Hari/Tanggal: Rabu, 24 November 2021
Narasumber : Pak Deni Darmawan
Moderator: Bu Helwiyah
Tema : Keterampilan Digital untuk Masa Depan yang Cerah 
Grup :6

"Merayakan kesuksesan bukanlah sebuah masalah, tetapi jauh lebih penting untuk memperhatikan pelajaran yang didapatkan dari sebuah kegagalan” 
(– Bill Gates--)

Teknologi adalah suatu alat yang dibuat untuk memberi kenyamanan dan kemudahan bagi manusia. Teknologi digital sejak masa pandemi hingga sekarang menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan lagi. Semua insan pekerja, pelajar,guru nyaris tergantung teknologi digital. Bahkan sebagian besar berbisnis di dunia digital.

Begitulah teknologi, selalu mengalami perubahan setiap saat dan setiap waktu seiring perkembangan zaman dan pergantian generasi. Materi tentang Teknologi digital dikupas tuntas hari ini oleh Bapak Deni Darmawan atau uncle D selaku narasumber pelatihan GMLD (Guru Motivator Literasi Digital), dan Bunda Helwiyah yang membersamai beliau selaku moderator.
 Uncle D selain seorang penulis juga seorang Dosen, Tutor Online, Founder KOMBIS, blogger dan youtuber. Banyak sekali pengalaman beliau sebagai penulis.

Era Revolusi Industri 4.0
Guru adalah sosok yang selalu dicontoh dan dijadikan teladan, pepatah Jawa mengatakan guru kepanjangan dari "digugu lan ditiru" (di teladani dan dicontoh). Guru laksana lautan ilmu, guru adalah nahkoda yang menjalankan perahunya hingga ke tujuan. Seiring perubahan zaman, guru sebagai sosok tauladan juga harus bisa mengikuti perubahan zaman. 

Tahun 2021 adalah masa revolusi industri 4.0, perkembangan teknologi begitu pesat, tidak hanya merambah dunia ekonomi dan politik, dunia pendidikan juga tak luput dari perubahan. Otomatis tantangan guru sebagai pendidik juga semakin besar. 

Menghadapi perubahan tersebut guru mau tidak mau harus mengikuti serangkaian proses pengembangan diri, bisa melalui pelatihan, webinar dan lain-lain. Guru harus melek teknologi terutama keterampilan teknologi dan literasi digital.

Apa yang dimaksud keterampilan teknologi?

Keterampilan adalah kemampuan atau skill, menurut Uncle D diambil dari beberapa literatur, keterampilan itu bisa digali, bisa dilatih  dari sebuah proses untuk dikembangkan melalui proses latihan, praktik dan pengalaman sehingga menjadi sebuah keterampilan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cekatan dan konsisten.
 
Sedangkan keterampilan digital adalah sebuah kemampuan dalam menggunakan teknologi digital. Misal ketrampilan membuat video, teks dan audio yang menarik untuk menyampaikan informasi.

Literasi digital adalah pengetahuan untuk menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, informasi, evaluasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, dan patuh hukum

Apa saja Keterampilan 4.0 ?

  1. Crativity dan inovation, orang kreatif selalu thinking out of the box. Harus bisa menggali dan mencari ide dan membuat ide itu mampu diwujudkan  dan bermanfaat untuk orang banyak. Melakukan berbagai inovasi
  2. Critical thinking, Berpikir kritis merupakan cara berpikir untuk memanfaatkan dunia digital dan kemapuan kita menerima informasi, agar kita lebih cakap digital dan tidak mudah termakan hoax. Harus kritis dalam menyikapi berita hoax yang bertepatan di dunia digital. Keterampilan ini mengantarkan seseorang untuk bernalar kritis, berpikir logis, sistematis dan pemecahan masalah.
  3. Colaboration atau kolaborasi, merupakan Keterampilan bekerjasama dalam team atau kelompok. Contoh bersama sama membuat proyek konten kreatif , agar hasilnya tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga menjadi tuntunan, tidak hanya sekedar hiburan, tapi juga sebagai inspirasi.
  4. Communication/komunikasi, Keterampilan yang menyampaikan Sebuah ide dan karya dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, bisa menggunakan berbagai platform seperti YouTube, Instagram, Facebook dll, berupa teks audio video yang kemudian kita upload. Om Jay pernah berkata dalam webinar zoom, “Setelah guru mengikuti kegiatan GMLD, guru bisa meningkatkan performanya, sehingga tidak ada lagi guru yang dapat gaji pas-pasan. Tapi dengan memanfaatkan platform digital, guru bisa mendapat point koin, pujian dan cuan”. Guru punya segudang ilmu, jadi buatlah konten kreatif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Berikut adalah konten kreatif yang dibuat oleh mahasiswa untuk membumikan nilai-nilai pancasila  https://www.youtube.com/watch?v=oZntTNRbEuw

Muhammad Fiqih Ayatullah atau yang lebih akrab dipanggil Fiki Naki  adalah seorang YouTuber Indonesia yang dikenal karena kepiawaiannnya dalam berbahasa asing yang sering dia tunjukkan melalui konten YouTube nya hingga   menghasilkan pundi-pundi rupiah ketika di upload di YouTube. Dan banyak lagi contoh conten creator yang berbasis karena memanfaatkan platform dunia digital.

Lima Langkah Percepat Transformasi Digital :
  1. Segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital  dan penyediaan layanan internet.
  2. Persiapkan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, Pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri maupun penyiaran
  3. Percepat integrasi pusat data nasional
  4. Siapkan kebutuhan SDM talenta digital
  5. Yang berkaitan dengan regulasi skema pendhanan dan pembiayaan  agar segera disiapkan.

Bagaimana cara mengembangkan Keterampilan digital?
Jangan pernah terkekang oleh zona nyaman, kita harus mengasah kemampuan literasi digital kita dengan sebaik-baiknya. Tidak ada yang sulit asal kita mau mencoba dan mengeksplore kemampuan kita. Ketakutan hanya berada di awal saat kita belum berani mencoba. Ibarat pisau harus selalu diasah, demikian pula kemampuan kita. Tidak malu untuk bertanya hal yang kita tidak tahu. 




Friday 19 November 2021

Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital World


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S. Pd

Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 
Pertemuan ke:9
Resume ke :7
Hari/Tanggal: Jumat, 19 November 2021
Narasumber : Bu Helwiyah
Moderator: Ms. Phia
Tema : Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital World
Grup :6


"Menulislah, dan buktikan apa yang terjadi"
(Om Jay) 


Episode Jumat yang kunantikan adalah mengikuti pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD). Tak terasa waktu berjalan semakin cepat hingga tiba di pertemuan ke-9. 
Dengan mengusung tema "Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital World" Bu Helwiyah mengemas materi via zoom di dampingi Ms. Phia selaku moderator. 

Bu Helwiyah adalah Instruktur Nasional Akuntansi, pernah menjadi Dosen Akuntansi di LP3i di Jakarta mulai tahun 2002-2013. Aktif mengajar di SDN Duren Sawit 14 Jakarta Timur sejak tahun 2017 hingga sekarang. 

Materi disampaikan secara runtut, menarik dan jelas. Hari Jumat memang hari yang berbeda, karena materi pelatihan disampaikan melalui zoom meeting. Peserta begitu antusias mengikuti dan menyimak materi via zoom. 

Apa yang dimaksud Digital World atau Dunia Digital? 


Tak terasa wabah pandemi Covid-19 sudah melanda kurang lebih dua tahun lamanya. Tak bisa di pungkiri kehadirannya nyaris merusak semua lini kehidupan. Mulai dari Ekonomi, pendidikan, politik seakan carut marut karena wabah pandemi. Pemerintah mulai menggalakkan pembatasan sosial agar wabah tidak meluas dan menular kemana-mana. Ruang gerak masyarakat menjadi terbatas, meredupkan pendapatan ekonomi dan membuat lesu dunia pendidikan. 

Dibalik musibah pandemi, ternyata mengandung hikmah tersendiri. Hidup boleh terbatas, tetapi pemikiran manusia tak terbatas, berfikir untuk mencari solusi atas permasalahan dalam kehidupannya. Semenjak pandemi masyarakat seakan tidak bisa lepas dari gadget/smartphone. Dari situlah ide brilliant muncul, banyak bermunculan home industri, dunia perbankan dengan nasabah yang menggunakan ATM ataupun mobil banking, ibu- ibu rumah tangga memanfaatkan dunia digital untuk mempromosikan dagangannya mendadak jadi pebisnis online. 

Lalu apa sebenarnya Literasi Digital
Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) Literasi artinya kemampuan membaca, menulis dan numerasi. 

Literasi Digital adalah pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dll (dikutip dari Kompas. Com). 

Smartphone adalah salah satu contoh dari Literasi Digital. Ponsel cerdas tersebut bisa mengajarkan kita banyak hal. Berbagai aplikasi yang dibuat sebagai penunjang kita dalam bekerja dan sekaligus menyalurkan hobi meski hanya dari rumah. 

Kapan Literasi Digital mulai di galakkan di Indonesia? 


The Last PISA score 2018 menyebutkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan membaca dibawah 40, sangat miris sekali. Hal itu memicu Pak Menteri Kemendikbud ristek untuk menggulirkan berbagai program untuk membangun semangat literasi masyarakat. Berbagai strategi diciptakan  untuk memotivasi dengan cara AKM, PPG dan segala hal yang berkaitan dengan literasi. 

Dari gebrakan Pak Menteri melahirkan berbagai pelatihan belajar menulis, salah satunya adalah Pelatihan Belajar Menulis yang dikelola oleh Om Jay bekerjasama dengan PGRI, turut andil memotivasi literasi bagi para pendidik. 
Om Jay dengan Jargon yang selalu saya ingat sampai sekarang "Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi". Berkat Pelatihan Belajar Menulis yang Om Jay kelola di gelombang 19 saat itu, saya bisa menerbitkan beberapa buku antologi, alhamdulillah dan bisa bergabung di Grup GMLD, Lagi-lagi berkumpul bersama para peserta dan para pakar yang hebat-hebat, MasyaAllah. 
Dunia Digital adalah ketersediaan dan penggunaan alat digital untuk berkomunikasi di internet, perangkat digital, perangkat pintar dan teknologi lainnya. 

Digital World adalah wahana dimana pengunjung dapat bermain sambil belajar, yang menyajikan alat peraga interaktif mengenai teknologi berbasis digital

Lamanya wabah pandemi membangkitkan banyak pebisnis baru dari dunia online, mereka banyak memanfaatkan media digital seperti Facebook, Instagram, Whatsapp dan tiktok untuk mempromosikan bisnisnya. 

Apa saja potensi Digital World yang bisa kita manfaatkan? 

Dalam kamus KBBI, potensi artinya kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya. 

Contoh, seandainya kita hobi menulis, membuat kue, atau karya yang lain, tinggal bagaimana kemauan kita untuk mengembangkannya. 

  1. Work (jualan) From Home (Market place, Media sosial, chat aplikasi, Email) 
  2. Learn From Home ( google meet, Zoom meet, Whatsapp, Classroom, Cisco Webex, Youtube) 
  3. Syarat penggunaan Digital
         #Membutuhkan Device tambahan (HP, Laptop, tablet) 
         # Membutuhkan Kuota internet dan listrik. 
         # Membutuhkan Digital Skill
         # Membutuhkan pelengkap tools

7 Cara ampuh memaksimalkan potensi di Digital World, apa saja? 
1. Mindset/pola pikir
  • Mulai dari hal kecil, segera mulai
  • Tidak perlu bersaing 
  • Tidak perlu menyenangkan orang
  • Niat sedekah ilmu
  • Investasi ke diri sendiri
2. Target Market / Follower
  • Jenis kelamin
  • Problem
  • Harapan
  • Lokasi 
  • Usia
3. Menghargai karya orang lain (buat merk atau ciri khas sendiri) 
4 . Hindari menyebarkan berita hoax
5. Rajin posting konten
6. Terus update skill
7. Konsisten (jangan bosan dan jangan malas) 

Demikian sedikit ulasan resume tentang Dunia digital. Semoga kita selalu bisa mengambil hikmah dari setiap musibah yang menerpa, untuk tetap tabah dan tidak menyerah menghadapi ujian. 

Memaksimalkan Penggunaan Akun Belajar.Id Bersama Bootcam Belajar.id GMT Banyuwangi Day 1

  Oleh : Risa JR "Ilmu adalah mutiara yang berkilau didalam telaga, dapatkan dia meski harus bersusah payah. Kelak kilaunya akan menera...