Sunday 5 December 2021

Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S.Pd


Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) 

 ke:14

Resume ke : 12

Hari/Tanggal: Rabu, 1 Desember 2021

Narasumber : Maesaroh, M.Pd

Moderator: Ms. Phia

Tema : Menjelajahi Alam Digital yang Luas

Grup :6

Tema kali ini adalah menjelajah alam Digital yang luas, ngebolang Istilahnya kata Bu Maesaroh.

Di era digital seperti sekarang pasti banyak kan yang hobi ngebolang di dumai? Dunia maya adalah sarana pengetahuan sekaligus hiburan. Bisa untuk belajar dan mengajar juga. Semua orang enggan jauh dari internet.

Menjelajah alam digital/alam maya. Adalah sebuah alam yang memberi koneksi antara satu individu dengan individu lainnya (jauh menjadi dekat) lewat kecanggihan sebuah teknologi.

Jangankan kita sebagai seorang guru, anak didik kita sekarang banyak yang menjadi selebgram, tiktokers dll, kenapa? Karena internet jangkauannya sangat luas.

Sayangnya, media digital atau platform yang mereka gunakan terkadang malah menjerumuskan mereka pada pergaulan yang salah. Alih-alih gaul, sayangnya tak berliterasi akhirnya mereka malah mudah dan sering  menyebarkan berita hoax yang tidak jelas kebenarannya.

Maka dari itu GMLD kali ini akan membahas Penekanan Literasi pada Alam Digital, tepatnya lebih ke media digital itu sendiri.

Apa yang diperlukan untuk mengembangkan Literasi generasi penerus bangsa?

Untuk mengembangkan budaya literasi genarasi penerus bangsa, di perlukan kecakapan dalam menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab agar mendapatkan informasi yang akurat dan akuntabel. Cerdas ber media sosial berarti cerdas ber literasi. Perlu edukasi yang massif dalam menggerakan literasi digital agar setiap individu dapat dengan mudah memahami informasi dengan benar.

Apa saja kecakapan dalam dunia digital?

Menjelajahi dunia digital tentu perlu kecakapan, agar kita mampu memiliki wawasan yang luas. Tak hanya luas dalam menjelajahi dunia maya saja. Tetapi juga luas secara intelektual


Ada Empat Pilar dalam mengembangkan Literasi Digital, antara lain:

1. Digital Culture, cakap  bermedia digital dengan memanfaatkan media digital sebagai alat untuk menghubungkan satu koneksi menuju seluruh dunia

2. Digital Safety, cakap dalam melindungi diri dan aset digital ketika sedang berada di dunia digita.

3. Digital Ethics, etis dalam menggunakan dunia digital dengan tidak mengalahgunakan alat digital sebagai penyebar informasi hoaks

4. Digital Skill, cakap secara tehnologi dalam menggunakan piranti digital sebagai alat untuk meng up grade pengetahuan. Adapun kecakapan dalam hal ini perlu meliputi 8 kecakapan diantaranya : Cakap dalam memakai ilmu Coding, Collaboration, Cloud software, Word Processing software, Screen Casting, Personal digital archiving, Information Evaluation, Use of social media


Gambar diatas adalah alam media digital yang sering kita kunjungi bukan? Ada facebook, Instagram, YouTube, whatsapp, Twitter dll.

Sebagai seorang guru tentu kita mengetahui sebagian besar anak didik kita sudah menggunakan piranti digital. Mereka sangat pandai bergaul di dunia maya. Tak jarang ketika gurunya belum mengerti sebuah aplikasi, tetapi anak muridnya sudah mahir menggunakan medsos. Itulah sebabnya mengapa begitu penting bagi kita untuk menggaungkan Literasi Digital terhadap anak didik kita ataupun masyarakat di lingkungan kita. 

Tak sedikit dari siswa kita yang terkadang salah kaprah dalam penggunaan media sosial

Pemahaman yang cukup mengenai dunia digital bagi kalangan anak muda dan keterbukaan informasi di media sosial yang memberikan dampak negatif penggunaan media sosial seringkali dialami oleh anak muda hususnya para pelajar.

Usia muda atau remaja berasal dari kata *adolesence* yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolesence mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu mencakup *kematangan mental, emosional sosial dan fisik*. Usia remaja adalah masa peralihn dari kanak-kanak menuju dewasa yang dialaminya dalam tiga tingkatan yaitu praremaja 10-12 tahun, remaja awal 13- 16 tahun dan remaja akhir 17-21 tahun.

Dalam menyongsong abad 21 dimana adanya implementasi pembelajaran melalui mesin (komputasi) segala informasi tersedia dengan luas, dimana saja dan kapan saja. Maka, digital literasi menjadi penting untuk membangun pendidikan yang berintergrasi pada  pergeseran pembangunan pendidikan ke arah ICT, sebagai salah satu strategi manajemen pendidikan 21 yang di dalamnya meliputi tata kelola kelembagaan, dan sumber daya masunia. Untuk itu,  edukasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam meningkatkan budaya cerdas ber-literasi agar para generasi penerus bangsa mampu menyarig  informasi  dengan baik yang beredar dari media sosial.

Pemahaman literasi digital yang buruk akan berpengaruh pada dampak psikologis anak dan remaja yang cenderung menghina orang lain, menimbulkan sikap iri terhadap orang lain, mengakibatkan depresi, terbawa arus suasana hati terhadap komentar negatif, serta terbiasa berbicara dengan bahasa kurang sopan. Atas dasar pandangan tersebut, hal inilah yang menyebabkan dampak buruk dalam berinteraksi. Setuju ataupun tidak, patut kita refleksikan hal ini.

Apabila penggunaan piranti digital terlampau tinggi, maka mereka akan cenderung mengalami Digital Fatigue

Apa yang dimaksud dengan Digital Fatigue?

Digital Fatigue adalah penggunaan piranti digital yang terlampau tinggi

Bagaimana ciri-cirinya?

✓Perasaan lelah, bosan, malas, dengan berbagai kegiatan digital seperti zoom meeting, webinar, media sosial, dan berbagai platform digital lain.

✓Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

✓Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

✓Sakit kepala dan migrain.

✓Nyeri otot leher, bahu, atau panggung.

✓Sensitif terhadap cahaya.

✓Gangguan pada fokus, konsentrasi, dan memori.

✓Merasa putus asa dan tidak berdaya.

✓Kewalahan menghadapi situasi yang berulang.

✓Badan terasa lemah, lesu, tidak bertenaga, dan malas bergerak.

✓Muncul perilaku yang aneh dan tidak wajar.



Seorang guru perlu menjadi stakeholder dalam pengembangan Literasi media karena media merupakan alam maya yang mampu membawa kita terhubung pada dunia yang lebih luas

Ada lima kecakapan dalam berliterasi yang perlu dikuasai Pelajar dan semua kalangan :

1. Photo visual literacy

Kemampuan untuk membaca dan menyimpulkan informasi dari visual.

2. Reproduksi literacy

Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk menciptakan karya baru dari pekerjaan.

3. Percabangan literacy

Kemampuan untuk berhasil menavigasi di media non-linear dari ruang digital.

4. Informasi literacy

Kemampuan untuk mencari, menemukan, menilai dan mengevaluasi secara kritis informasi yang di temukan di web.

5. Sosio-emosional literacy 

Kemampuan yang mengacu pada aspek-aspek sosial dan emosional yang hadir secara online, apakah itu mungkin melalui sosialisasi, dan berkolaborasi, atau hanya mengkonsumsi konten.

Maka dari itu, perlu kita fahami 8 elemen esensial untuk mengembangkan literasi digital

1.Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna digital.

2. Kognitif, yaitu daya pikir menilai konten.

3. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual.

4. Komunikatif, yaitu memahami kinerja dan jejaring komunikasi di dunia digital.

5. Kepercayaan diri yang bertanggungjawab.

6. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru.

7. Krisis dalam menyikapi konten.

8. Bertanggungjawab secara sosial.

yaitu yaitu pemahaman ragam konteks


Cara dalam Meliterasi Medsos:

1. Perhatian 

Kemampuan untuk mengidentifikasi ketika dibutuhkan fokus perhatian dan mengenali ketika multitasking bermanfaat. Perhatian dapat dicapai dengan memahami bagaimana pemikiran orang. Akan sulit untuk memfokuskan perhatian karena pikiran kita cenderung berjalan acak.

2. Partisipasi

Mengetahui kapan dan bagaimana partisipasi merupakan hal penting. Partisipasi memberikan pengguna pengalaman berbeda saat menjadi produktif. Partisipasi dalam media sosial dibedakan menjadi dua yaitu netizen aktif dan netizen pasif. Netizen aktif merupakan pengguna media sosial yang ikut memberikan post di media sosial. sedangkan pengguna pasif merupakan pengguna media sosial yang hanya membaca lini masa media sosial tanpa memberikan posting-an.

3. Kolaborasi

Pengguna dapat mencapai lebih dengan bekerja sama dibandingkan dengan bekerja sendirian. Melalui kolaborasi, redudansi dapat dihilangkan dan pekerjaan dapat didistribusikan. Adanya kolaborasi memungkinkan masyarakat berbagi sumber daya dan membangun ide lain.

4. Kesadaran jaringan

Jaringan sosial saat ini diperluas dengan adanya teknologi. Saat ini masyarakat dapat menjadi anggota dari newsgroup, komunitas virtual, situs gossip, forum dan organisasi lainnya. Pemahaman mengenai sosial dan jaringan teknis.

5. Pemakaian secara kritis

Pemakaian secara kritis adalah evaluasi tentang apa dan siapa yang dapat dipercayai. Sebelum mempercayai, mengkomunikasikan, atau menggunakan apa yang ditulis oleh orang lain, ada baiknya melakukan identifikasi. Cek klaim yang terdapat dalam informasi tersebut, lihatlah latar belakang penulis, sumber daya dan keakuratannya.

Literasi media sosial merupakan suatu keterampilan yang diperlukan untuk tetap dapat melakukan aktifitas ber-media sosial dengan aman. Sebagai warganet yang baik, kita harus mampu menyaring dan memberikan informasi yang edukatif. Sesuai dengan istilah media sosial yang dikemukakan oleh (Taylor & Francis Online, 2014) bahwa media sosial memiliki akronim sebagi berikut:

1. Sharing views

2. Optimizing Knowledge

3. Collaborating on projects

4. Investigating new ideas

5. Advocacy for your service provision

6. Learning from others

7. Making new connections

8. Enhancing your practice

9. Debating the future

10. Inspirational support

11. An essensial tools for your information toolbox


Sarat cerdas berliterasi digital adalah memiliki karakter kebangsaan yang perlu dijunjung tinggi dan harus menjadi poin utama dalam berbagai aspek. Beberapa nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan diantaranya:

1. Nilai Kejujuran

2. Nilai Semangat

3. Nilai Kebersamaan atau Gotong royong

4. Nilai Kepedulian atau solidaritas

5. Nilai Sopan santun

6. Nilai Persatuan dan Kesatuan

7. Nilai Kekeluargaan

8. Nilai Tanggungjawab


No comments:

Post a Comment

Memaksimalkan Penggunaan Akun Belajar.Id Bersama Bootcam Belajar.id GMT Banyuwangi Day 1

  Oleh : Risa JR "Ilmu adalah mutiara yang berkilau didalam telaga, dapatkan dia meski harus bersusah payah. Kelak kilaunya akan menera...