Monday 30 August 2021

Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas

"Teruslah menulis sampai menembus menerbit mayor. Jangan pernan merasa puas hasil tulisan kita agar kita mau terus belajar"
(Dr. H. Imron Rosidi)

Saat ini masih banyak guru yang merasa bingung dengan jenis karya publikasi ilmiah maupun karya inovatif untuk keperluan kenaikan pangkatnya. Hal ini perlu dimaklumi karena mungkin guru tersebut belum membaca dan memahami sepenuhnya tentang proses kenaikan pangkat tersebut.

Menjawab berbagai kebimbangan tersebut, di Pertemuan ke-22 ini Bu Aam sebagai moderator dan Bapak Dr. Imron Rosidi sebagai narasumber akan mengupas tuntas dengan tema "Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS"

Sebelum mengupas lebih jauh tentang materi, mari kita perkenalan dulu dengan narasumber hebat kali ini. 

Selayang pandang tentang Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd, beliau adalah sosok inspiratif dalam dunia literasi. Membaca, menulis buku pelajaran,  berorganisasi dan mengikuti pencak silat adalah hobi beliau.

Pria kelahiran Surabaya, 6 Juni 1966 ini telah menyelesaikan S3 nya di Universitas Negeri Malang. Sebagai seorang pendidik, beliau pernah mengajar di beberapa SMA dan SMK serta menjadi dosen di INI Salwa Pasuruan dan pernah menjadi bagian dari Pondok Pesantren Sidogiri dan salafiyah.

Dari hobi membaca berbagai penghargaan tak luput dari genggamannya. 

Prestasi yang pernah diraih antara lain: 

✓Juara II dan III Lomba Penulisan Buku tingkat nasional 

✓Juara II tingkat Nasional Lomba Keberhasilan Guru (LKG)

✓Terpilih sebagai peserta pertukaran tokoh masyarakat Indonesia-Amerika 

✓Penulis artikel terbaik versi majalah Media Jatim selama 2 tahun berturut-turut

✓Juara I Guru Prestasi Tingkat nasional 

✓Juara I Guru Prestasi tingkat Jatim 

✓Terpilih menjadi peserta kunjungan ke Australia 

✓Juara Lomba Best Practice Tingkat Nasional 

✓Juara III Lomba Karya Ilmiah tingkat Jawa Timur 

✓Juara 1 Menulis Legenda Pasuruan 2016

✓Juara harapan pembuatan blog tingkat nasional

✓Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah 

✓Narasumber untuk Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk guru

✓Penulis buku pelajaran SMP dan SMA, ✓buku pendidikan, buku umum, dan buku perkuliahan di penerbit mayor  UM Press, Kanisius Jogja, YA3 Malang, Sidogiri Press, dll.

✓Penulis artikel populer dalam majalah Media Jatim dan Radar Bromo serta artikel ilmiah pada beberapa Jurnal.

✓Tim Penilai DUPAK golongan IV/C dan ke atas tingkat pusat

✓Koordinator Tim Penilai DUPAK tingkat Jawa Timur

✓Beberapa kali menjadi finalis lomba karya tulis tingkat nasional

Sebelum menulis, mari kita tentukan, apa tujuan kita menulis? Kemudian buku apa yang akan kita tulis?

Apakah untuk menyebarkan ilmu, bergerak untuk menjadi guru profesional dan atau untuk kenaikan pangkat? Intinya kita harus punya tujuan sebelum menulis. 

Bagaimana jika untuk kenaikan pangkat?

  • Kita harus memperhatikan AK yang ada dalam setiap buku, baik yang masuk dalam Publikasi Ilmiah (PI) ataupun yang masuk pada Karya Inovatif(KI)
  • Untuk kenaikan pangkat, kita harus memperhatikan dan mempelajari Permenpan PermenPan RB no.16 tahun 2009 dan Permendikbud 35 tahun 2010
  • Mempelajari "Buku 4", buku yang berisi sistematikan jenis PKB yang harus dipenuhi dalam kenaikan pangkat secara konkrit dan ada contoh mulai dari laporan PD, semua jenis PI, KI, dan laporan seminar penelitian.
  • Mempelajari dan membaca buku 5 yang berisi mengapa PTK ditolak, PD ditolak, semua makalah ditolak, dll


Jenis -jenis buku untuk kenaikan pangkat, apa saja?

Jenis-jenis buku untuk kenaikan pangkat antara lain: 
✓Publikasi ilmiah, terdiri dari
  • Buku Hasil Penelitian 
  • Buku Pelajaran
  • Buku Pengayaan
  • Buku Pedoman Guru
✓Karya Inovatif, antara lain: 
  • Buku Kumpulan Puisi
  • Buku Kumpulan Cerpen
  • Buku Novel
Semua jenis buku diatas, bisa di ajukan untuk kenaikan pangkat sejak dari golongan III/c sampai dengan IV/e. Sedangkan untuk golongan IV/d wajib minimal buku ber-ISBN

Penerbitan buku yang dilakukan secara bersama-sama, semacam antologi puisi, cerpen, naskah drama tidak bisa dinilai kan. Kecuali ada penulis yang menulis minimal 20 puisi atau 5 cerpen, maka penulis tersebut akan mendapat nilai Angka Kredit (AK)

Buku Publikasi Ilmiah

  • Buku Hasil Penelitian, Mengubah laporan penelitian dalam bentuk buku

  • Buku Pelajaran ber-ISBN lengkap
  • Buku Pengayaan ( modul/diktat, buku pendidikan, Karya Terjemahan)
  • Buku Pedoman Guru

Buku Karya Inovatif

✓Kumpulan Cerpen

  • 5 cerpen atau lebih kategori sederhana
  • Lebih dari 10 cerpen kategori kompleks
✓Kumpulan Puisi
  • 20 puisi atau lebih kategori sederhana
  • Lebih dari 40 puisi kategori kompleks
✓Novel
  • Satu novel kategori sederhana
  • Dua novel kategori kompleks
Semua guru bidang studi, bisa menulis buku antologi puisi, cerpen, naskah drama, ataupun novel

Ini adalah contoh buku antologi puisi yang berisi 51 puisi. Jika diajukan kenaikan pangkat akan mendapat AK 4. 

Intinya, kemampuan menulis kita akan berpengaruh besar terhadap karier kita sebagai seorang guru. 

Berapakah Angka Kredit yang Bisa di peroleh penulis? 

  1. Untuk Angka Kredit buku Hasil Penelitian yang ber- ISBN dan di edarkan secara nasional mendapatkan AK 4
  2. Buku Pelajaran yang ber-ISBN mendapatkan AK 3
  3. Buku Pelajaran yang tidak ber-ISBN mendapatkan AK 1
  4. Buku Pelajaran yang ber-BNSP mendapatkan AK 6
Apabila buku ditulis oleh beberapa penulis, maka pembagian AK nya menggunakan presentase. Misalkan 2 penulis, Penulis utama 60% dari AK yang di peroleh, sedangkan penulis ke dua 40% dari AK 3 yang ber- ISBN


Pembagian Angka Kredit Untuk Modul atau Diktat : 
  1. Untuk modul atau Diktat hendaknya di tulis per semester
  2. Apabila modul/diktat di gunakan di tingkat sekolah AK nya 0,5
  3. Apabila modul/diktat di gunakan di tingkat Kabupaten AK nya 1
  4. Apabila modul/diktat di gunakan di tingkat propinsi AK nya 1,5
  5. Modul/ diktat maksimal diajukan sebanyak tiga kali
  6. Kalau di buat pertahun maka AK nya 3
  7. Untuk buku di bidang pendidikan AK nya 3 apabila ber-ISBN dan 1 apabila tidak ber-ISBN.
  8. Untuk karya terjemahan yg menunjang pembelajaran AK 1
  9. Semua bukti fisik buku tersebut harus dikirim aslinya
Contoh Buku Pendidikan


Menurut Dr. Imron kesempatan menulis buku tidak hanya untuk Guru ASN saja, Guru Honorer pun berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menulis dan menerbitkan buku. 

Jika Guna Buku untuk ASN untuk kenaikan pangkat, untuk Honorer atau NON PNS juga banyak sekali manfaatnya, diantaranya adalah : 

1. Bisa dikenal banyak orang
2. Mampu menuangkan inspirasi dlm bentuk tulisan
3. Bisa menyumbangkan ilmu
4. Bisa menyebar kebaikan
5. Siswa jadi bangga
6. Bisa mendapat royalty
Dan masih banyak lagi. Silakan terus menulis

"Teruslah menulis sampai menembus menerbit mayor. Jangan pernan merasa puas hasil tulisan kita agar kita mau terus belajar"

 Resume ke : 22

Pertemuan Ke : 22

Tanggal : Senin, 30 Agustus 2021

Tema : Poin Buku Untuk Kenaikan PNS

Narasumber : Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd

Moderator : Aam Nurhasanah



Saturday 28 August 2021

Penyusunan Program Pelayanan BK di Sekolah

1. Merumuskan Rasional Program 

Sebelum merumuskan Rasional program kita sudah harus melakukan need assesmen atau kita sudah menyebar instrumen untuk mengetahui kebutuhan peserta didik. 

Kenapa harus ada Bimbingan Konseling?

  • Keberadaan pelayanan BK sebagai penunjang dan bagian integral dari implementasi kurikulum
  • Sebagai salah satu program untuk menjawab tantangan dampak perkembangan ilmu dan teknologi dan perkembangan sosial budaya

2. Dasar Hukum

Dasar hukum yang dicantumkan adalah dasar hukum yang menjadi landasan penyelenggaraan BK. Berkaitan dengan UU BK, PP tentang BK, dasar hukum BK

Contoh : Mendikbud 111 tahun 2014 tentang BK di Pendidikan Dasar dan Menengah

3. Merumuskan Visi dan Misi Sekolah

Pelayanan BK harus sejalan dengan visi dan misi sekolah, artinya kita harus menentukan visi dan misi sekolah terlebih dahulu, baru kemudian kita bisa menentukan visi dan misi BK

4. Mendeskripsikan Kebutuhan

Bahwa kebutuhan Konseli merupakan bagian penting dan menjadi dasar dalam penyusunan program BK. Oleh karena itu kebutuhan Konseli sebagai hasil analisis dari hasil assesmen harus dideskripsikan secara jelas.

5. Merumuskan Tujuan

Tujuan program pelayanan BK merupakan harapan yang akan dicapai yang juga sebagai acuan penyelenggaraan program BK

6. Komponen Layanan

Komponen apa saja yang diberikan sesuai kebutuhan peserta didik?

  • Layanan Dasar
  • Komponen Responsif
  • Komponen Perencanaan Individual
  • Komponen Dukungan Sistem

7. Bidang Layanan

8. Menyusun Rencana Operasional

Rencana Kegiatan(action plan) diperlukan untuk menjamin program BK dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Secara keseluruhan Rencana Operasional program harus memuat komponen-komponen sebagai berikut:

  • Strategi bidang layanan yang akan dilaksanakan
  • Sasaran kegiatan
  • Pelaksanaan kegiatan
  • Waktu pelayanan kegiatan (tahun, semester, bulan, Minggu, hari, jam)
  • Durasi waktu
  • Tempat
Komponen diatas di sajikan dalam bentuk tabel

9.Mengembangkan Tema atau Topik Layanan BK

10.Rencana Evaluasi Pelaporan dan Tindak Lanjut

11. Sarana dan Prasarana

12. Menyusun Anggaran Biaya Layanan

Friday 27 August 2021

Komitmen Menulis di Blog


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas


"Perlu keberanian untuk mewujudkan mimpi. Terkadang orang takut untuk memulai suatu hal besar dalam hidupnya". 

(~Risa~)

Rasa ragu yang kerap menyelinap hadir, rasa was-was yang seringkali menghinggapi diri, lantas bagaimana? 

Seorang penulis pemula tentu tak lepas dari kendala semacam itu, sejuta ragu yang kerap hadir "bagaimana jikalau tulisanku jelek" dan sejuta kata tanya "bagaimana" lainnya

Perlu seorang motivator yang bisa membuat penulis pemula semakin giat berkarya, perlu seorang pendorong semangat untuk membulatkan tekat penulis berani "menerbitkan buku".

Dari selembar resume menjadi beberapa resume, alangkah indahnya jika dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh berupa BUKU

Life Ia Change, ya, hidup adalah pilihan. Kita bebas memilih penerbit untuk mewujudkan mimpi kita. Bisa buku Indie, berbayar tapi bisa mewujudkan mimpi dengan cepat. Atau kita pilih penerbit mayor penerbit besar yang kita impikan karya kita tembus disana tapi tentu saja melewati seleksi yang ketat. Sekali lagi, hidup adalah pilihan.

Malam ini kita akan mendapatkan motivasi tentang bagaimana seorang pendidik mampu berkomitmen menulis di blog. Bersama Bu Aam sebagai moderator yang mengatur jalannya pelatihan serta hadir Bapak Dedi Dwitagama sang motivator handal yang siap memberikan amunisi dan motivasi bagi peserta. 

Dedi Dwitagama beliau adalah sosok Guru Blogger sekaligus Guru Besar yang menginspirasi Om Jay terjun kedalam dunia literasi hingga Om Jay sukses mendapat gelar "Guru Blogger Indonesia"

Tetap setia dan suka hati menjalani hari sebagai penulis di dalam sebuah blog. Menulis apa saja dan dimana saja, bahkan dari sebuah gambar sederhana bisa tercipta rangkaian kalimat yang indah. 

Pak Dedi menulis di Blog sejak tahun 2005 di platform blogspot. 

https://dedidwitagama.wordpress.com

Mengapa Kita Harus Berkomitmen Menulis di Blog?

Menulis blog ibaratkan kita meninggalkan jejak tentang apa yang kita lakukan, kita rencanakan dan kita fikirkan sebagai warisan pada anak cucu kita bahkan mungkin saja jejak yang kita tuliskan itu bermanfaat untuk orang banyak. 

Berkomitmen adalah bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tak jarang rasa malas menghantui, rasa kurang percaya diri kerap mendera. 

Untuk membangun komitmen, kita bisa menulis disaat senggang, dikala menunggu pun bisa kita memanfaat momen tersebut untuk menulis. Menunggu itu membosankan bukan? Nah, agar tidak bosan habiskan waktu dengan menulis

Bagaimana cara agar blog Kita di baca dan di gemari Pembaca?

Agar blog kita di gemari pembaca, itu artinya kita harus menulis tema yang dibutuhkan oleh pembaca. Dari rasa butuh lahirlah kerinduan untuk hadir membaca artikel blog kita sehingga pembaca gemar mengunjungi blog kita yang menurut mereka mengandung banyak informasi yang dibutuhkan.

Pembaca bisa mengunjungi blog dari link yang kita bagikan, ataupun searching melalui Google, itulah istimewanya blog, tanpa kita promosi google akan otomatis membagikannya sendiri pada pembaca 

SEO atau Search Engine Optimation akan mengoptimalkan judul artikel kita berada di urutan teratas apabila memang artikel kita menarik dan di butuhkan pembaca. Menulis topik yang banyak di cari orang sedunia.

Youtuber mungkin akan kebakaran jenggot kalau kontennya dibajak atau di copas orang, tapi tidak dengan bloger. Jika ada yang copy paste artikelnya dari blog, seorang bloger justru bahagia, kenapa? Karena itu artinya tulisannya di sukai dan di butuhkan orang. 

Selama perusahaan blogger tidak mengalami kendala atau masalah, file atau artikel kita aman disana. 

Tidak usaha khawatir data kita hilang. Selama tidak mengalami ke bangkrutan maka naskah kita aman. 

Kalaupun akan tutup seperti Geocities, yahoo pihak blog pasti akan memberitahukan beberapa hari sebelumnya agar kita mempunyai kesempatan untuk mengarsipkan naskah terbaik kita. 

"Jangan pernah menyerah atas suatu keadaan, percayalah Allah tidak tidur, akan ada hadiah indah akan hal baik yang kita lakukan"



Resume ke : 21

Pertemuan ke : 21

Tanggal : 27 Agustus 2021

Tema : Komitmen Menulis di Blog

Narasumber : Dedi Dwigatama

Moderator : Aam Nurhasanah





Wednesday 25 August 2021

Dari Mana Ide Menulis Datang?


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas

"Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia"

(Seno Gumira Ajidarma)


Menulis sejatinya adalah bagian dari ungkapan isi dan intuisi hati yang harus kita torehkan pada selembar kertas berserak. 

Memainkan jemari diatas secarik kertas bahkan diatas tuts keyboard adalah menjadi bagian penting dalam tiap detiknya

Senantiasa optimis bisa memadukan yang berserak menjadi kesatuan yang padu, mahkota penulis impian yaitu Buku

Malam ini telah sampai di pertemuan yang ke-20. Itu artinya perjalanan mencari ilmu telah sampai batas akhir.

Tak terasa waktu begitu cepat bergulir. Saya masih ingin berada disini, berada di tengah-tengah para pakar yang selalu ikhlas berbagi ilmu. 

Sedianya tema malam ini akan dibawakan oleh Dr. Imron Rosidi, tak dinyana musibah menghampiri  beliau . Dr. Imron mengalami  kecelakaan sore tadi. Ya Allah, syafakallah Dr. Imron, semoga segera pulih dan bisa beraktifitas seperti sediakala, aamiin

Pelatihan di pandu oleh Bu Maesaroh sebagai moderator dan Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd sebagai narasumber yang super hebat malam ini.

Bapak Wijaya Kusumah atau yang akrab disapa Om Jay Sang Blogger Millenial, lahir di Jakarta, 28 Oktober 1972.

Meraih gelar S1 di IKIP Jakarta Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (TP) pada tahun 1990-1994). Meraih gelar Pasca Sarjana(S2) pada Program Studi Teknologi PendidikanUNJ. Sekarang masih menempuh gelar DOKTOR  PENDIDIKAN di tahun 2021, masyaAllah semoga di beri kelancaran studinya Om Jay.

Sang Guru Besar mempunyai karier yang berjajar banyak sekali yang hanya mampu ku tuliskan sebagian saja, diantara :

  • Pengajar bidang studi TIK di SMP Labschool Jakarta sejak tahun 1992 sampai sekarang
  • Sekretaris Jenderal Komunitas TIK dan KKPI (KOGTIK) dan Ikatan Guru TIK PGRI
  • Pengurus APKS PGRI
  • Pendiri Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN)
  • Pendiri Ikatan Profesi Guru Indonesia (IPGI)
  • Di Era Revolusi Industri 4.0 beliau mengembangkan website Http://gurupenggerakindonesia.com

Sebagai penggiat literasi, telah banyak Karya Ilmiah hasil besutan beliau. Selain itu beliau bekerjasama dengan PT. Andi dan guru-guru SMP Labschool membuat Buku Paket TIK mulai dari kelas 7, 8 dan 9 dan telah disetujui dan di gunakan oleh MGMP guru TIK seluruh Indonesi.

Segudang prestasi beliau bisa disimak di web PROFIL OM JAY , semoga sehat selalu wahai Guru Bangsa, segudang prestasi beliau menggugah passion menulis ku dan memotivasi untuk bergerak maju melangkah ke depan menggapai impian. 

Beliau mendalami dunia literasi sejak bertemu dan mulai menulis blog  dengan Guru Hebat Dedi Dwitagama dan belajar dari Budiman Hakim dan Pepih Nugraha

Ilmu di dapat darimana saja dan kapan saja, semua orang adalah guru

Darimana Ide Menulis Datang?

Saat seseorang memutuskan untuk menjadi penulis, butuh proses agar bisa menangkal segala hambatan menulis yang acapkali hadir. 

Kehilangan Ide, adalah salah satu jenis hambatan yang sering datang menghantui seorang penulis, naskah sudah sampai setengah lembar halaman, eh tiba-tiba kehilangan ide, tentu runyam semuanya.

Lalu, Kapan Ide Menulis Datang? Menurut Om Jay, ide menulis bisa datang dari tiga hal : 

  • Ide bisa datang dari sebuah Foto

Contoh : Apakah yang bisa tuliskan dari gambar  Om Jay diatas ? Ya, dari gambar atau foto kita bisa menuangkan atau mendeskripsikan menjadi tulisan yang tersusun dari kalimat-kalimat yang indah.
  • Ide bisa datang dari sebuah video, dengan melihat video kita setidaknya bisa menceritakan kembali apa yang kita lihat melalui paparan video. Menceritakan kembali video yang kita lihat dengan bahasa kita sendiri, tapi maksudnya sama dengan video. Menggali ide dari paparan video
  • Ide bisa datang dari Audio, apa yang kita dengar, alunan suara bisa menjadi sebuah barisan kalimat yang cantik. Apa yang kita dengar, kita rasakan bisa menginspirasi naluri menulis kita muncul
Tak disangka, ide menulis bisa muncul dari hal yang sederhana, namun menjadi begitu sangat berarti apabila kita rangkai menjadi sebuah tulisan. 

Belajar di waktu kecil 
bagai melukis diatas batu,
 belajar setelah dewasa bagai mengukir di atas air. 
Pelajaran di waktu kecil atau usia dini akan berbekas hingga dewasa
Terlihat jelas bekasnya atau hasilnya. Sedangkan belajar ketika dewasa akan mudah lupa. Bagaikan air, berubah atau hilang tak kelihatan bekasnya.

Menulis, menulis dan terus menulis entah nanti jadi apa. Ibaratnya menulis adalah bermain kata, semakin sering kita menulis semakin banyak pula permainan kata yang bisa kita hasilkan. Semakin sering kita menulis, akan lebih banyak perbendaharaan kata yang kita kuasai. 

Dunia Literasi adalah dunia sarat ilmu, bahkan, tingkat kecerdasan seseorang bisa dinilai dari kemampuannya mengolah kata 

Amat sangat bersyukur bisa menjadi bagian Grup Belajar Menulis PGRI, dari seorang wanita pemalu yang menyembunyikan karyanya, kemudian berani menampilkannya dalam sebuah blog hingga sampai titik dimana ku bulatkan tekad berkarya membuat buku antalogi bersama sahabat pelatihan. 

Maka jangan pernah malu untuk mencoba. 

Pesan Om Jay : Menulis dari hal-hal yang ringan, dari hal yang tidak penting menjadi sesuatu hal yang penting.

"Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi"

 (Om Jay)


Resume ke : 20

Pertemuan ke : 20

Tanggal : 25 Agustus 2021

Tema : Darimana Ide Menulis Datang?

Narasumber : Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd

Moderator : Bu Maesaroh

Monday 23 August 2021

Teknik Promosi Buku


 Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas


"Jika seseorang ingin melihat dunia, maka membacalah. Tapi jika ingin dikenal maka menulislah"
(IMAM SYAFI'I)

Sinar rembulan menampakkan dirinya di keremangan malam, menambah eloknya pesona malam ini. 

Kusapukan jemariku pada layar gawai, menyimak materi Pelatihan Belajar Menulis bersama PGRI, sambil sesekali kugoreskan tinta dalam selembar kertas sebelum fix menjadi sebuah barisan kalimat resume

Bahagia itu ketika melihat Om Jay membuka pelatihan, itu artinya beliau telah sehat dan bisa beraktifitas lagi. 

Bagaimanapun Om Jay yang membuat saya ada di tengah-tengah orang hebat, dan mendapat ilmu dari orang-orang hebat.

Menumbuhkan rasa percaya diri , menumbuhkan passion menulis, dan berusaha tetap fokus dari awal hingga pelatihan mendekati akhir. 

Saat seseorang memutuskan menjadi seorang penulis, itu artinya seseorang itu telah mempunyai keberanian dan rasa percaya diri.

Tidak hanya sampai disitu, seorang penulis, harus mampu dan berani melakukan tahap editing, konsep naskah, proofreading dan menyusun buku sebagai hadiah buah fikirnya. 

Lalu setelah buku impian terwujud, apakah yang akan dilakukan seorang penulis? 

Apakah hanya membiarkannya menghiasi laci buku saja? Tentu tidak bukan?

Bapak Akbar Zainudin, M.M, MJW selaku narasumber mengupas tuntas tentang Teknik Promosi Buku.

Di temani oleh Bu Kanjeng sang Blogger Millenial sebagai moderator membuat suasana semakin seru saja. 

Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah 7 Februari 1973 ini adalah alumnus pondok modern Gontor pada tahun 1991

Melanjutkan kuliah S1 di UIN Jakarta dan S2 di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulia, Jakarta.

Beliau adalah seorang trainer dan motivator nasional, pendiri EMJEWE Training&Coaching dan sekaligus mempunyai perusahaan penerbitan MJW Book. 

Klien yang menggunakan jasanya tersebar mulai dari kalangan pemerintah, swasta hingga lembaga pendidikan seluruh Indonesia.

13 Judul buku telah di tulisnya hingga saat ini. Man Jadda Wa Jadda adalah buku solo pertama beliau yang sekarang telah mencapai cetak ulang ke-13.


Buku Best Seller karya Bapak Akbar Zainudin


Penulis tidak hanya dituntut untuk bisa menulis, tapi di harapkan dapatlah kiranya membantu proses pemasarannya agar buku kita laku.

Lelah juga kan kalau sudah capek-capek menulis buku, ternyata buku nya tidak laku. Itu artinya buku kita kurang bermanfaat untuk orang lain.

Kenapa buku harus di pasarkan?

Kita menulis buku tidak hanya untuk menuangkan isi hati semata, tapi juga diharapkan banyak orang mendapatkan manfaat dari buku yang telah kita tulis. 

Kalau buku hanya kita simpan sendiri, jelas kurang bermanfaat bagi orang lain. Bisa jadi ternyata buku yang kita tulis sangat di butuhkan oleh orang lain.

Apa yang harus kita lakukan sebelum menulis?

Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum menulis, diantaranya :

  • Tentukan target pembaca kita ( untuk guru, untuk anak-anak atau untuk mahasiswa atau orang dewasa)
  • Kebutuhan mereka apa? Intinya harus menyesuaikan kebutuhan mereka
Bagaimana cara agar buku kita laku?

Agar buku kita laku, perlu sebuah strategi untuk memasarkannya.
Menurut Bapak Akbar Zainudin, ada 4 Strategi Pemasaran atau istilahnya 4P, antara lain :

1. Produk, buku kita menyesuaikan kebutuhan Audience
  • Buku untuk guru tentu berbeda dengan buku untuk siswa
  • Buku untuk mahasiswa berbeda dengan buku untuk dewasa
  • Buku untuk anak, tentunya perlu banyak ilustrasi dan gambar-gambar agar mereka tertarik
  • Untuk remaja, bagaimana agar penampilan buku lebih keren dan funky
Hendaknya kita sebagai penulis, memberi masukan kepada penerbit tentang target pasar yang ingin kita capai

2. Price (Harga), di bagi menjadi 2, yaitu:
  • Harga Umum, harga wajar seperti buku lainnya, berkisar antara Rp. 100.000 an.
  • Harga Premium, halaman tipis, harga bisa mencapai Rp. 150.000 an ke atas, hardcover tapi tetap laku. Konsumen rela membayar dengan harga mahal agar buku tidak terkesan murahan
3. Distribusi, jika diserahkan ke penerbit maka domain ada di pihak penerbit. Distribusi dibagi menjadi dua :
  • Distribusi Tradisional yaitu penjualan bisa melalui jaringan toko buku besar seperti Gramedia, serta toko buku kecil
  • Distribusi Non Tradisional yaitu penjualan bisa melalui MLM, penjualan langsung (Facebook, Instagram), atau melalui market place seperti toko pedia, shopee, lazada dan bukalapak
4. Promosi
Ada 7 cara promosi agar buku menjadi best seller: 
  1. Launching Buku, mengenalkan pada khalayak bahwa kita punya buku baru
  2. Mengadakan bedah buku di berbagai tempat ( di perpustakaan daerah, di lingkungan, bisa live Facebook, live instagram) menyapa orang, memberitahu khalayak bahwa kita punya buku
  3. Seminar atau workshop sesuai tema buku kita
  4. Bangun Komunitas, jika buku kita tentang bisnis, kita buka komunitas bisnis dll. Karena komunitas membuat kita lebih dekat lagi dengan pembaca sehingga memudahkan langkah kita selanjutnya untuk menawarkan buku
  5. Membangun jaringan reseller, yaitu orang yang mau membantu menjualkan buku kita dengan komisi 20 hingga 30% dari harga jual
  6. Jualan di Market Place, bisa di Lazada, Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan market place lainnya untuk meluaskan promosi dan peluang promosi kita, intinya menunjukkan bahwa keberadaan kita dan buku kita itu memang ada. Jika orang mencari judul buku kita, mereka bisa menemukannya di sana
  7. Memanfaatkan Media Sosial untuk promosi, manfaatkan followers dan subscriber kita untuk memberikan informasi tentang manfaat buku dan kelebihan-kelebihannya yang sekiranya bisa bermanfaat untuk mereka
Rajin membuat status tentang buku kita, meskipun jangan terlalu sering. Sharing-sharing baru selling, sering berbagi pengetahuan sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat dari pengetahuan yang kita sharingkan.

Pada dasarnya kita mempengaruhi orang agar menjadikan buku sebagai kebutuhan penting

Dengan membaca wawasan kita bertambah, dari yang tidak mengerti menjadi lebiha paham akan segala sesuatu

Sebagai seorang penulis, kita harus  memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

✓Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, agar pembaca tertarik

✓Kedua, kemampuan copywriting ketrampilan abad 21,  membuat kalimat menarik untuk promosi 

✓Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Dengan memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya

"Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang"
(Om Jay)

Resume ke : 19

Pertemuan ke : 19

Gelombang :19

Tanggal : 23 Agustus 2021

Tema : Teknik Promosi Buku

Narasumber : Akbar Zainudin, M.M, MJW

Moderator : Bu Kanjeng





Sunday 22 August 2021

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 

Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas

"Ilmu adalah cahaya, buku adalah pelita"
(~Risa~)

Menyusun naskah untuk penulis pemula tidaklah mudah, di perlukan pengetahuan dan tekat yang kuat untuk melakukannya. 

Banyak kendala yang dialami penulis pemula untuk menjejakkan langkah ke dunia penerbitan. Diantara karena kurang percaya diri, menganggap naskahnya kurang menarik dan berbagai alasan lainnya. 

Bisakah kita memulai? 
Jawabannya pasti Bisa !
Membangun rasa percaya diri inshaAllah pasti bisa.

Pelatihan kali ini bersama Bu Kanjeng sebagai moderator dan Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd sebagai narasumber hebat malam ini.

Bapak Yulius Roma Patendean atau yang akrab disapa Bang Roma adalah putra kelahiran Salubarani, Gandangbatu, Sillanan Kabupaten Tana Toraja 6 Juli 1984.

Beliau mengabdi sebagai guru Sejak tahun 2007-2015 di SMAN 9 Tana Toraja. Tahun 2009 mengabdi sebagai guru PNS, tahun 2015 sampai sekarang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris di  SMAN 5 Tana Toraja.

Pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.

Banyak prestasi yang beliau raih, diantaranya pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA, meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu dalam guru Olympic PGRI tahun 2020,  membuktikan bahwa kemampuan beliau tidak diragukan lagi.

Hingga akhirnya beliau terjun dan berkecimpung di dunia literasi sampai akhirnya berhasil mencetak olah pikir terbaiknya berupa buku solo maupun buku duet bersama Prof. Eko Indrajit

Tiap penulis pastilah sudah menyiapkan rancangan bangunan buku yang kelak akan dicetak. Begitu pula dengan kita, namun kurangnya pengetahuan menata atau menyusun buku terkadang membuat kita gamang atau ragu untuk melaju kedepan.

Bang Roma memberi petuah bijak "Sebelum menulis buku, yakinlah kualitas buku yang telah disiapkan. Bagaimanapun sederhananya naskah tulisan kita, ia akan memiliki tempat tersendiri di hati pembacanya. Hindari rasa minder, bahwa naskahnya tidak baik. Pegang prinsip, naskah buku yang ada sangat baik untuk diterbitkan".

Jika kita sudah percaya diri dengan naskah tulisan kita, maka tinggal memantapkan tekad untuk langkah selanjutnya seperti pengeditan naskah dan penyusunan buku yang sistematis.

Agar terbiasa dengan penyusunan naskah sistematis ini beliau menitipkan agar kita menggunakan prinsip CLBK (Coba, Lakukan, Biasakan dan Konsisten)

Bagaimana cara menyusun naskah buku yang sistematis?

Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan untuk menyusun naskah buku diantaranya :

1. Membuat Judul, Bab dan Sub Judul Tulisan dan Daftar Isi pada Buku Secara Otomatis

✓Siapkan format A5 di Microsoft Word dengan cara :
  • Klik menu Page Layout
  • Klik A5

✓Edit Judul 
  • Blok teks judul
  • Klik Center (Rata Tengah)
✓Mengatur kata pengantar dan Prakata
  • Blok teks Kata Pengantar/Prakata
  • Klik menu Home
  • Klik Heading 1 
  • Size 14 
  • Color Black
  • Posisikan teks Rata tengah/center


✓Daftar isi kita lewati dulu
✓Mengatur Bab 
Caranya : 
  • Blok Teks Bab  
  • Klik Heading 1
  • Klik Center / rata tengah
✓Mengatur Sub Bab 
  • Blok teks (1.1, 1.2 dan 1.3)
  • Klik Heading 2

✓Mengatur Sub Bab 
  • Blok teks (1.3.1, 1.3.2, 1.3.3)
  • Klik Heading 3
Sehingga akan di peroleh hasil seperti pada gambar :

Bagaimana Cara Membuat Daftar Isi Otomatis?

✓Langkah pertama kita buat susunan naskahnya

✓Kita pisahkan tiap bagian menjadi beberapa halaman sesuai judul


✓Kemudian kita buat daftar isi otomatis

Langkah-langkahnya :
  • Letakkan kursor di bawah teks daftar isi
  • Klik Menu References
  • Klik icon Table Of Content
  • Pilih dan klik Table Of Contents

Akan diperoleh hasil seperti gambar diatas, simpel bukan. Video selengkapnya bisa disimak di YouTube Bang Roma https://youtu.be/jXPr59aWJSc

2. Membuat Daftar Pustaka Otomatis
  • Letakkan kursor dibawah teks Daftar Pustaka
  • Klik References 
  • Klik Bibliography
  • Klik lagi Bibliography

Muncul tampilan seperti pada gambar
  • Kita edit supaya rapi


Hingga diperoleh hasil seperti gambar di atas. Video yang berkaitan dengan penyusunan buku bisa disimak di YouTube Bang Roma
✓Cara membuat Indeks pada tulisan berbentuk buku https://youtu.be/mS8bfNZT-rA
✓Cara Membuat daftar isi otomatis https://youtu.be/jXPr59aWJSc

"Ayunkan langkahmu menuju masa depan, bulatkan tekat untuk meraih mimpi, terbitkan buku untuk mengukir sejarah"
(~Risa~)

Resume ke : 18
Pertemuan ke : 18
Tanggal : 20 Agustus 2021
Tema : Langkan Menyusun Naskah Secara Sistematis
Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd
Moderator : Bu Sri sugiastuti, M.Pd 














Wednesday 18 August 2021

Konsep Buku Non Fiksi

Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas



"Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah"
(Imam Al-Ghazali)

Jangan pernah lelah menimba ilmu, karena ilmu bisa di dapat dari mana saja dan kapan saja. Bertemu Om Jay walaupun hanya melalui grup WA saat itu, ternyata mengubah takdirku untuk lebih fokus dan serius lagi dalam dunia ke penulisan. 

Bangga rasanya menjadi bagian dari grup Belajar Menulis PGRI, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namun hari ini Om Jay tengah sakit, sedih rasanya. Syafakallah wahai orang baik, lekas sehat agar bisa beraktifitas kembali seperti sediakala. Berbagi ilmu dan pengalaman dalam dunia literasi. 

Pembahasan materi kali ini adalah tentang "Konsep Buku Non Fiksi" yang akan disampaikan Oleh Bu Masiin S.Pd sebagai narasumber yang luar biasa kiprahnya dan Mr. Bams selaku moderator. 

Selayang Pandang tentang Narasumber
Bu Masiin atau yang akrab disapa Bu Iin adalah Narasumber yang hebat luar biasa dengan berbagai kiprahnya yang tak diragukan lagi. 

Beliau mengampu mapel Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan sejak tahun 1998 hingga sekarang. Menjadi Dosen di STKIP PGRI Jombang, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.

Menjadi penggiat literasi berawal dari hobi membaca. Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020.

Sebagai penulis pemula, beliau telah menghasilkan 7 karya buku baik solo maupun antologi. Bahkan buku beliau sudah ada yang mejeng di Gramedia lho, baik online maupun offline.

Buku tersebut tercipta karena Bu Iin berhasil mengikuti tantangan menulis bersama Prof. Eko. Oh ya, Bu Iin adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8.

Buku Online dan offline karya beliau


Belajar dari pengalaman Bu Iin bahwasannya "Ketakutan itu merendahkan potensi kita untuk menulis", beliau berhasil menaklukkan tantangan dan buah manisnya karya pun terpajang manis di etalase Gramedia, masyaAllah. 

Benarlah tutur beliau, singgah di kelas menulis Om Jay banyak materi dan pengalaman yang didapat. Mulai dari keberanian menulis, hingga sampai tahap menerbitkan buku. Akhirnya kita tahu bahwa menulis itu menyenangkan

Ketakutan  apa yang dirasakan ketika menulis buku?
  1. Takut jikalau tulisan tidak ada yang membaca
  2. Takut salah dalam menyampaikan opini dalam tulisan
  3. Merasa minder dan menganggap karya orang lain lebih bagus

Apakah yang dimaksud buku Nonfiksi?

Nonfiksi adalah buku yang dibangun berdasar riset dan fakta bukan imajinasi pengarang . Berikut adalah contoh buku Nonfiksi: 

Otobiografi.
Esai.
Opini.
Memoar.
Junal.
Biografi.
Buku pedoman.
Karya tulis ilmiah (skripsi, tesis, disertasi)

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

  • Pola Hierarkies artinya, buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit, atau dari sederhana ke rumit. Contoh : Buku Pelajaran
  • Pola Prosedural artinya, buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh : Buku Panduan
  • Pola Klaster artinya, buku disusun per poin atau per butir. Pola ini diterapkan pada buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab 
Bagaimana Proses Penulisan Buku Nonfiksi?

Pada dasarnya, proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Pratulis antara lain: 

1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Bisa tema pendidikan, parenting dll

Dari tema bagaimana cara mengusung menjadi ide yang menarik?

Agar menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya : 
1. Pengalaman pribadi penulis 
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4.  Status Facebook,WA, Twitter dan media sosial lainnya 
5. Imajinasi penulis 
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku

Buku Bu Iin yang berjudul "Literasi Digital Nusantara" bertema pendidikan dan menggunakan pola Klaster. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Tahap Selanjutnya adalah Membuat Kerangka

Berikut ini contoh kerangka beliau saat membuat buku Literasi Digital Nusantara: 

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A.Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B.Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C.Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel YouTube beliau  https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be

Menurut beliau ada 5 langkah yang harus dikerjakan antara lain: 

Langkah yang pertama yaitu Anatomi Buku
Berikut ini adalah anatomi sebuah buku non-fiksi : 
Anatomi Buku 
  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terimakasih
  7. Bagian atau Bab
  8. Halaman Lampiran
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis 
Mengapa anatomi Buku Harus Ada?

Karena, jika nanti kita mengikuti ujian sertifikasi penulis, kita akan ditanya seputar anatomi buku. Seandainya kita memakai jalur portofolio, buku yang kita tulis pasti akan dilihat anatomi bukunya.

Langkah Kedua Menulis Draft
  • Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
  • Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih ke bagaimana ide dituliskan
Langkah Ketiga Merevisi Draf
  • Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  • Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat Menyunting Naskah(KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Langkah Kelima MENERBITKAN

Selama proses menulis, tak dipungkiri hambatan senantiasa menghampiri. Tiap penulis pasti mempunyai aral rintangan sendiri-sendiri. Apa saja hambatan menulis:
Hambatan waktu, hambatan kreatifitas, hambatan teknis hingga hambatan psikologis terkadang menghampiri sebagai godaan dan ujian bagi penulis.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? 

Solusinya adalah dengan cara banyak membaca dan sering menulis, mencari inspirasi di lingkungan sekitar kita, rajin menulis dan melakukan hal-hal menyenangkan yang bisa membangkitkan mood booster untuk menulis. 

Satu lagi cara untuk mencari materi yang sedang trend, yaitu di Google Trends menggunakan kecerdasan buatan untuk merekam apa saja yang dicari orang melalui Google, apa saja yang diberitakan di Google. Hasil analisis di Google Trends bisa menjadi dasar untuk menulis.


"Kita awali dengan menulis sesuatu yang dekat dengan kita, yang kita kuasai dan kita cintai. Untuk yang kita cintai, pasti kita mau melakukan apa saja".
( Bu Iin)


Resume ke : 17
Pertemuan Ke : 17
Tanggal : 18 Agustus 2021
Tema : Konsep Buku NonFiksi
Narasumber : Bu Masiin, M.Pd
Moderator : Mr. Bams

Monday 16 August 2021

Menulis Kelengkapan Naskah

Oleh: Risa Juanita Ratnaningtyas

"Goreskan penamu diatas secarik kertas, Lukiskan kisahmu di dalam buku bagaikan kanvas"
(~Risa~)

Waktu bergulir demikian cepatnya. Tak terasa Senin yang manis menyapa kembali. 

Menyambut episode insan pencari ilmu untuk menimba dan mengasah ilmu  kemampuan menulis yang dibimbing oleh Sang Guru Blogger melalui pelatihan belajar menulis bersama PGRI

Jangan ditanya, pasti semangat dan berusaha tetap untuk fokus meskipun pertemuan sebelumnya sempat tersendat karena harus merawat suamiku yang sakit.

Meski awalnya seperti jungkir balik, antara sedih, bingung, nano-nano rasanya,  tapi alhamdulillah Allah Maha baik, hingga semua dikembalikan normal seperti sediakala. 

Benarlah janji-Nya yang termaktub dalam Surah Al-Baqoroh ayat 286, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" MasyaAllah.

Sekarang saatnya kembali fokus ke tujuan, meraih mimpi dan berusaha mewujudkannya. 

Tak dinyana, Bu Aam menyampaikan kabar bahwasanya hari ini Om Jay sedang sakit, syafakallahu Om Jay, semoga lekas sehat seperti sediakala, aamiin. Kami selalu menunggu curahan ilmu dari Om Jay. 

Dipandu oleh Bunda Aam Nurhasanah sebagai moderator dan bersama Bu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD. sebagai narasumber hebat kita kali ini.

Bu Tere adalah salah satu alumni gelombang 4 yang bukunya berhasil terbit di penerbit mayor PT. Andi Offset, wow keren. 

Beliau mulai aktif dan produktif menulis buku semenjak mengenal dan mengikuti pelatihan bersama Om Jay. Menerbitkan buku solo maupun buku antologi.


Berikut adalah buku-buku solo karya beliau yang terbit mulai tahun 2020. Buku ke-4 yang berjudul "Belajar Dalam Mengajar" terbit setelah menyelesaikan tantangan menulis di blog setiap hari bersama YPTD di tahun 2021. 

Bu Tere atau yang akrab disapa "Cikgu Tere" sering mengikuti challenge-challenge kepenulisan buku dengan waktu terkadang hanya dua Minggu. 

Kegemarannya terus mengasah kemampuan beliau untuk menorehkan aneka prestasi yang patut dibanggakan. Tak tanggung-tanggung 33 prestasi berhasil beliau sabet. MasyaAllah
 

Apa yang diharapkan penulis setelah menulis?

Mimpi terbesar seorang penulis adalah mendapatkan mahkota impian yaitu buku. Untuk dapat menghasilkan buku tentu melalui sebuah proses dan melalui tahapan tertentu. 

Selain edit, swasunting dan proffreading, masih ada tahap selajutnya sebelum naskah kita menjadi buku, yaitu "Kelengkapan Naskah"

jika kita ingin menulis buku, kemudian bukunya ingin diterbitkan dan dicetak oleh penerbit,  maka kita harus melengkapi naskah buku kita dengan 4 poin penting. Kelengkapan naskah buku  antara lain:
  • Prakata, merupakan ungkapan hati penulis, yang panjangnya berkisar antara satu atau dua halaman. Biasanya berisi ucapan terimakasih kepada pihak yang telah memotivasi serta mendeskripsikan isi buku secara ringkas, sasaran pembaca, keunggulan buku dan pesan bagi pembaca.
  • Daftar isi/Outline atau kerangka, manfaatnya memudahkan proses penulisan, memudahkan agar penulis tidak bingung, sebagai bahan presentasi ke penerbit, tulisan lebih tertata atau sistematis, penulis bisa fokus ke inti tulisan dan menjamin kelengkapan tulisan.
  • Sinopsis, ringkasan keseluruhan cerita, sinopsis juga menyajikan alur cerita yang lengkap namun ringkas. Penulisan menggunakan bahasa yang lugas serta mudah dimengerti.
  • Profil penulis, menjelaskan cerita penting tentang penulis, yang disajikan dalam bentuk narasi. Penulisannya singkat, padat dan ringkas, serta memuat info kontak penulis.  

Apa perbedaan prakata dan kata pengantar?


Prakata dan kata pengantar, sekilas kelihatannya sama tapi sebenarnya  dua hal berbeda.
Prakata :
  • Di tuliskan oleh penulis buku
  • Biasanya terdapat di KTI, jurnal dll
  • Umumnya ditulis lebih singkat dan ringkas
Kata Pengantar :
  • Di tuliskan oleh orang lain, bisa penerbit, orang yang dianggap lebih senior, atau orang yang dianggap berkompeten
  • Biasanya terdapat di buku
  • Umumnya ditulis lebih panjang karena isinya mengulas buku secara detail.

Bagaimana cara membuat daftar isi otomatis di Microsoft Word?


  • Untuk penulisan judul bab, gunakan Heading 1, dan sub bab bisa menggunakan Heading 2
  • Untuk membuat daftar isi, gunakan Tab Reference--Table Of Contents
  • Mengubah level dan style daftar isi dengan cara Klik Custom Table Of Contents. Misalnya menggunakan titik-titik sebelum nomor halaman

Sinopsis berbeda dengan Blurb, Apa perbedaannya?

  1. Sinopsis, menceritakan keseluruhan isi buku secara ringkas dan terdapat di buku nonfiksi
  2. Blurb, hanya menuliskan bagian-bagian menarik saja dari sebuah buku, penanda utama Blurb adalah pertanyaan yang mengundang rasa ingin tahu pembaca biasanya terdapat di buku fiksi
  3. Sinopsis dan Blurb tidak bisa berdampingan, tetapi hanya salah satu saja yang bisa tampil
Contoh Blurb 

Mari kembangkan layarmu, seraya berdo'a dan berusaha untuk mewujudkan impian sebuah mahkota yang didamba oleh penulis, yaitu BUKU


Resume ke:16
Pertemuan ke :16
Tanggal : 16 Agustus 2021
Tema : Menulis Kelengkapan Naskah
Narasumber : Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD
Moderator: Bu Aam Nurhasanah





Friday 13 August 2021

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas

"Goresan penamu dengan berhiaskan tinta, tuliskan kisahmu menjadi nyata"

(~Risa~)


Malam ini perjalanan mencari ilmu sampai ke pertemuan ke-15. MasyaAllah, tak terasa waktu berlalu begitu cepat, banyak ilmu yang bermanfaat yang saya dapatkan di pelatihan ini. 

Menimba ilmu bersama insan-insan hebat, di bimbing oleh narasumber -narasumber yang tak kalah hebat, sehingga banyak ilmu yang didapat. Meskipun hujan deras mengguyur harus tetap semangat.

Kali ini berjumpa lagi dengan Bu Maesaroh selaku moderator yang mendampingi pelatihan. Meskipun tengah mendapat ujian kedua orang tua beliau yang sedang di uji sakit, namun Bu Maesaroh tetap semangat dan ikhlas mendukung pelatihan malam ini. Hanya Do'a yang bisa saya panjatkan semoga ke dua orang tua Bu Maesaroh segera diberi kesembuhan sehat seperti sedia kala aamiin. 

Narasumber hebat kali ini adalah Bapak Susanto, S.Pd atau Pak D Susanto sebutan akrab beliau. 

Narasumber hebat kelahiran Gembong, Kebumen 29 Juni 1971 adalah seorang guru kelas di SD Madiharjo Sumatera Selatan sekaligus pegiat literasi yang berhasil menerbitkan banyak sekali buku Solo maupun buku antologi yang tak terhitung lagi jumlahnya, wow, keren.

Menjadi seorang editor dan aktif di komunitas menulis menunjukkan  jejak karir beliau di dunia literasi tidak boleh diragukan lagi. 

Pertemuan kali ini, Pak D akan berbagi ilmu tentang bagaimana tulisan kita bisa terpublikasi dengan baik tanpa ada typo atau kesalahan penulisan. Baik kesalahan ejaan ataupun tanda baca nya.

Akhir kegiatan setelah tulisan kita selesai, mengedit kemudian swasunting, bagian paling akhir adalah proofreading.

Apakah yang dimaksud proofreading?

Proofreading atau uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan. tujuan dari proofreading adalah untuk memeriksa lebih detail kiranya  terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Poin pentingnya , Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan.

Menulis itu idenya mengalir bagaikan hilir tak menemukan hulu. Selesaikan dulu baru di edit. Meskipun hasilnya tak langsung sempurna masih ada langkah akhir yang disebut proofreading. Itulah alasan pentingnya aktivitas proofreading.

Daripada kita menyewa proofreader alangkah baiknya jika kita bisa lakukan sendiri bukan?

Sebagai penulis, kita juga harus berperan maksimal menjadi proofreader sebelum naskah atau teks kita publikasikan. 

Saat menjadi proofreader naskah orang lain, kita haruslah objektif dalam menilai suatu naskah atau teks

Bagaimana cara melakukan proofreading?

Dengan memeriksa apakah terdapat kesalahan pada teks seperti :
  • Memeriksa ejaan dengan merujuk pada KBBI tanpa menghilangkan gaya penerbit.
  • Memeriksa pemenggalan kata-kata dan merujuk pada KBBI
  • Konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah
  • Perhatikan judul bab dan penomorannya
Menjadi penulis yang melakukan proofreading ibarat pembaca yang menilai bagus tidaknya suatu naskah tersebut

Blog memang milik pribadi, namun hendaknya tetap memperhatikan tata cara penulisan yang benar agar pembaca nyaman menyusuri tiap baris kalimat yang kita ukir disana. 

Apa beda editing dan proofreading?

Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan. 
Proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak hanya menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, sudah masuk di akal atau belum.

Ada juga yang berpendapat:

*Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa.

*Proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

Cara mudah untuk memeriksa tulisan

Baik di Ms Word maupun di blog, lakukan pencarian dengan menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F).

Lalu, ketikkan misalnya tanda "*,*" (tanda koma)

Makan muncul *highlight teks dengan warna kuning*. 

Setelah itu kita periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma. 

Hal yang sama lakukan pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih dari kesalahan pengetikan.

Kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan.
Pasti terganggu jika kesalahan kecil ini ada dalam tulisan. 





Karena itu perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya.

Jika kata yang mengikuti di adalah verba atau kata kerja maka di ditulis serangkai dan kata itu ada bentuk aktifnya yaitu jika diberi imbuhan me-. 

Aturan ejaan lainnya yang ada dalam PUEBI wajib kita pahami. Meskipun blog tidak mensyaratkan bahasa yang baku tetapi minimal wajib tahu dan menerapkan aturan-aturan yang dicontohkan.



Contoh sederhana proofreading:

  • Teks Asli, cerita fiksi jelas berbeda dengan cerita non fiksi. Meski begitu cerita non fiksi bisa disampaikan dengan gaya bahasa fiksi agar lebih menarik tentunya tapi tidak boleh bertentangan dengan kaidah penulisannya.
  • Teks Perbaikan, cerita fiksi jelas berbeda dengan cerita nonfiksi. Meski begitu cerita nonfiksi bisa disampaikan dengan gaya bahasa fiksi agar lebih menarik tentunya tapi tidak boleh bertentangan dengan kaidah penulisannya.
Kuncinya : Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). 
Misalnya: 
"Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup. Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya"

Alat bantu yang digunakan untuk proofreading antara lain :

  • PUEBI daring
  • KBBI daring
Nasehat Pak D Susanto :
  • Sebagai penulis hendaknya terampil menyunting tulisannya sendiri, agar calon pembaca mampu memahami makna tulisan kita
  • Kalimat jangan panjang-panjang, usahakan 20 kata saja

"Tuhan tidak mengharuskan kita sukses, Tuhan hanya mengharapkan kita mencoba"
(Mario Teguh)

Resume ke : 15
Pertemuan ke: 15
Tanggal : 13 Agustus 2021
Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Bapak Susanto, S.Pd
Moderator : Bu maesaroh










Memaksimalkan Penggunaan Akun Belajar.Id Bersama Bootcam Belajar.id GMT Banyuwangi Day 1

  Oleh : Risa JR "Ilmu adalah mutiara yang berkilau didalam telaga, dapatkan dia meski harus bersusah payah. Kelak kilaunya akan menera...