Wednesday 4 April 2012

Dongeng Anak Sedunia-Raja Bertelinga Keledai


RAJA BERTELINGA KELEDAI

  Midas adalah seorang raja yang berkuasa dan kaya raya di Phyrgia, daerah kuno di Asia kecil.Namun sayangnya raja Midas agak bodoh.
  Suatu hari si Dewa Anggur, Bacchus, menampakkan diri kepada Raja Midas. Pada masa yang silam, Raja Midas pernah berjasa terhadap Bacchus. Oleh karena itu Bacchus hendak membalas budi pada raja itu.
  “Midas, katakanlah, apa yang dapat kulakukan untuk mengungkapkan rasa terimakasihku padamu? Aku seorang dewa, oleh karena itu aku dapat mewujudkan apa saja yang menjadi keinginanmu!”, kata Bacchus.
  Mendengar janji si dewa anggur itu, Midas menjadi gembira, dan tanpa piker panjang ia langsung mengatakan permintaannya.
  “Mengingat kau begitu murah hati, kumohon padamu agar apapun yang kusentuh berubah menjadi emas..”.
  “Hem…,baiklah,akan ku penuhi permintaanmu,” Kata Bacchus.
  Setelah si dewa anggur itu pergi, segera raja Midas menghambur keluar, ke kebun, untuk membuktikan anugrah dewa yang diberikan padanya. Ia memegang pohon palma, dan seketika pohon itu berubah menjadi emas, gemerlapan terkena cahaya matahari. Raja Midas menjadi gembira dan senang hatinya.
  “Aku akan kaya raya…dan lebih kaya lagi..dan amat sangat kaya..,” teriaknya berulang-ulang sambil berlari-lari. Kemudian ia mulai menyentuh bunga-bunga, pohon apel, kupu-kupu, rumput,..emas,emas..semuanya berubah menjadi emas.
  Segalanya yang berada dalam istana kini berubah menjadi emas. Ketika sore hari Midas merasa lapar dan haus. Ia segera duduk di meja makan, lalu dengan semangat minta dihidangkan panggang paha ayam untuk sarapan pagi. Tetapi ketika ia memegang paha ayam itu dan hendak dimakannya, tiba-tiba menjadi dingin, berat dan keras… dan berubahlah semuanya menjadi emas. Daging panggang, saus, buah, cawan anggur dan air, semua yang disentuh midas berubah menjadi mengkilat dan tak dapat dimakan.
  Raja Midas menjadi gemetar, dan ia sadar betapa bodohnya permohonannya itu. Sambil menangis ia memohon kepada Bacchus untuk membebaskan diri dari kemampuannya mengubah segala sesuatu menjadi emas,  ia takut mati karena lapar dan haus.
  Tetapi Apollo, si dewa music dan puisi hendak menghukum raja Phyrgia itu, karena Midas dianggap sombong, yang menganggap dirinya sebagai yang paling ahli dalam music. Selama lomba music antara Apollo dan Pan, Midas duduk sebagai ketua dewan juri. Dengan terang-terangan ia menunjukkan kesenangannya terhadap permainan Pan. Melihat gaya dan tingkah laku midas, dewa Apollo yang merasa terhina, dan ia memutuskan untuk membalas dendam.
  Pada suatu hari, ketika Midas disisiri oleh para budaknya, seorang budak menemukan sesuatu yang aneh pada telinga sang raja. Telinga Midas banyak ditumbuhi bulu dan terlalu runcing untuk telinga seorang manusia.
  Mungkin penglihatanku salah, pikir budak itu. Maka ia tak mengatakan apa-apa. Tetapi hari demi hari  telinga Midas terus bertambah panjang dan ditumbuhi bulu yang lebat sampai melebihi batas mahkotanya.
  Bagaimanapun caranya, Raja Midas tak mungkin dapat menyembunyikan telinga itu dibawah rambutnya yang keriting berwarna coklat tua.
  Dalam cermin, Midas melihat telinga itu tampak mencuat. Ia berteriak ketakutan dan berusaha merenggutnya, tapi sia-sia. Raja Midas mengancam dengan hukuman mati kepada para budaknya, untuk tidak mengatakan kepada siapapun tentang telinganya. Kemudian ia menutup diri di dalam kamar istananya.
  Tetapi budak itu tak mampu menahan diri, setelah berminggu-minggu ia tak membuka mulut, maka ia menggali lubang di tanah dan membisikkan kata-kata, “Raja Midas mempunyai telinga keledai.”
  Kemudian budak itu menutup kembali lubang itu dengan tanah dengan sebaik-baiknya. Akhirnya ia merasa terbebaskan dari beban berat, tanpa berkata-kata kepada siapapun juga.
  Lewat beberapa hari. Suatu pagi yang berangin, lewat jendela-jendela istana yang terbuka datanglah suara bisik-bisik. Suara itu adalah nyanyian yang sedikit demi sedikit semakin keras. Sampai akhirnya terdengar dengan jelas dan semua orang dapat mendengarnya dengan jelas, dan semua orang dapat mendengar kata-katanya dengan gambling.”Raja Midas memiliki telinga keledai..telinga keledai..?
  Seluruh penduduk kerajaan Phyrgia akhirnya mengetahui dan mengulang-ulang berita itu sambil tertawa. “Kau tahu, raja Midas memiliki telinga keledai…?
  Apa sebenarnya yang terjadi? Di tempat budak yang mengira telah mengubur rahasia raja Midas itu, tumbuh pohon-pohon tebu yang tinggi dan lentur. Karena tiupan angin, pohon-pohon tebu itu bergoyang dan mengeluarkan bunyi seperti nyanyian. Raja Midas memiliki telinga keledai…telinga keledai.
  Semua itu karena kehendak Dewa Apollo yang tengah menghukum raja Midas yang sombong dan tinggi hati.


No comments:

Post a Comment

Memaksimalkan Penggunaan Akun Belajar.Id Bersama Bootcam Belajar.id GMT Banyuwangi Day 1

  Oleh : Risa JR "Ilmu adalah mutiara yang berkilau didalam telaga, dapatkan dia meski harus bersusah payah. Kelak kilaunya akan menera...