PUTRI BULAN PERAK
Dahulu
kala, kerajaan Cina diperintah oleh Raja Matahari. Raja ini mempunyai seorang
pitri jelita bernama Putri Bulan Perak. Mereka tinggal dalam istana kristal
ditepi laut kristal di tepi laut biru. Sehari hari Putri Bulan Perak bermain
bersama Pik dan Pok, dua orang anak kerdil.
Suatu
ketika Putri Bulan Perak jatuh cinta pada seorang pangeran dari India. Pangeran
itu sangat tampan, gagah, pandai dan kaya raya. Memang mereka sangat cocok
untuk menjadi suami istri.
“Kita
harus yakin bahwa pangeran Amon tidak pelit”, kata Raja Matahari dengan ragu.
“tak ada gunanya punya suami kaya tapi pelit.”
Maka
diundanglah pangeran Amon ke istana kristal.
“Kita
harus mengamatinya dengan baik,” kata Raja. “jika dia mau memberi upah pada
koki dan tukang cucinya, berarti memang dia seorang pangeran yang dermawan dan
pemurah.”
Sebuah
kapal berselaput emas dengan layar warna jingga dikirim untuk menjemput
Pangeran Amon. Berhari hari kemudian tampak kapal yang membawa Pangeran Amon
berlayar mendekati istana kristal di puncak karang. Putri Bulan Perak duduk di
serambi istana, mengawasinya.
Tetapi
ketika kapal itu hendak merapat, tiba-tiba angin berbalik. Kapal itu kembali
terseret kembali ke tengah laut, Nahkoda tak berdaya. Melihat hal itu Putri
Bulan Perak menjadi cemas. Entah kapan pangeran Amon sampai bisa ke pantai?
Putri
Bulan Perak segera mengambil perahunya yang terbuat dari kulit tiram raksasa,
yang ditarik oleh dua ekor angsa hitam.
“Perahuku
ini tak tergantung arah angin,” kata Putri Bulan Perak. “Angsa-angsaku akan
menariknya ke sana.”
Putri
Bulan Perak memerintahkan Pik dan Pok naik perahu tiram untuk menjemput
pangeran Amon.
“Ikutlah
dengan kami,” kata Pik dan Pok kepada Pangeran Amon sesampainya mereka berada
di dekat kapal berselaput emas itu. “Angsa-angsa hitam akan menarik kita sampai
ke pantai.”
“Baiklah,”
jawab Pangeran Amon, “Tapi aku harus membawa peti harta ini.”
Pangeran
Amon kemudian neloncat dari kapal, turun ke perahu tiram. Tak lama kemudian
perahu itu sudah melaju ke pantai dengan ditarik dua angsa hitam.
“Peti
harta ini harus bisa ku bawa sampai ke istana kristal,” kata Pangeran Amon lagi
ketika mereka dalam perjalanan. “Isi peti ini adalah hadiah-hadiah untuk Putri
Bulan Perak, Raja Matahari dan seluruh penghuni istana.”
Mendengar
hal itu Pik dan Pok ingin sekali melihat isi peti harta itu. Ketika pangeran
Amon tengah memandang ke arah istana kristal, mereka menggotong peti itu ke
pinggir perahu dan mengintip isinya. Akhirnya mereka malahan mengacak-acak isi
peti, mencari hadiah yang mungkin akan diberikan kepada mereka.
Karena
kurang hati-hati, peti itu pun jatub ke dalam laut. Melihat hal itu Pangeran
Amon menjadi terkejut, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, peti itu telah
melayang-layang turun ke dasar laut. Pangeran Amon sangat menyesal. Jika
dirinya datang ke istana kristal tanpa membawa hadiah, maka dia akan dikira
pelit, apapun alasan yang diberikannya.
Tiba-tiba
Pik meniup peluit emas memanggil Putri Mutiara, seorang Putri duyung yang
tinggal di dasar laut. Tak lama kemudian muncul air bergelombang. Dari bawah
air laut muncul Putri Mutiara, Kulit dan wajahnya putih pucat bagai mutiara.Pik
minta tolong kepadanya untukmencarikan peti harta yang tercebur ke laut.
“Untuk
apa kuserahkan padamu?Aku juga ingin punya perhiasan yang indah-indah,” jawab
putri Mutiara.
Pik
berpikir keras, mencari akal bagaimana caranya agar putri Mutiara mau menolong
mengambilkan peti itu.
“Begini
saja....,” kata Pik kemudian,sambil tersenyum. “Bagaimana kalau kutukar peti
itu dengan jatah kue coklatku selama sebulan?”
Ya...,
di dalam laut banyak sekali perhiasan indah-indah dari kapal-kapal yang karam.
Tapi.... kue coklat? Memang tidak ada. Putri Mutiara menyetujui usul Pik.
Akhirnya
pangeran Amon dapat mempersembahkan hadiah-hadiah indah untuk Putri Bulan Perak,
dan juga seluruh penghuni istana. Pangeran itu diterima dengan upacara
kehormatan sebagai calon menantu Raja Matahari.
Semua
merasa gembira, lebih-lebih Putri Bulan Perak. Setiap hari, selama satu bulan
dia duduk diatas batu karang sambil makan kue coklat.
bundaa ada gambar nya gak?
ReplyDeletenggak ada mbak Intan ;)
Delete