Oleh : Risa Jr, S. Pd
"Seberapa hebat pun kita kalau belum terlacak oleh google, maka kita bukan siapa-siapa".
( Dedi Dwitagama)
Pertemuan kedua GMLD kali ini di mulai dengan sebuah pertanyaan dari sang Narasumber, "Sepanjang anda bersekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi, adakah nama seorang guru atau dosen yang anda kenang?"
Anganku melayang jauh mengingat sosok guru yang bijak yang ku kenang hingga sekarang. Pak Abdurrahman, kami sering memanggil beliau dengan nama Pak Dur, guru Bahasa Inggris yang sarat dengan petuah bijaknya hingga terkenang hingga akhir hayat. Bu Nur Guru Bahasa Indonesia, beliau sangat ramah, lembut dan baik hati serta tidak pilih kasih.
Saat asyik menulis jawaban di WA grup ternyata Grup GMLD 1-6 sudah ramai dengan jawaban masing-masing.
Jawaban di lanjutkan dengan googling mencari jejak digital Sang Profesor dan guru yang senantiasa terkenang di hati, ternyata banyak sekali yang tidak di temukan jejak digitalnya di internet.
Di mulai dari seorang Profesor, Guru SD dan Guru SMP, kenapa mereka tidak ada jejak digitalnya?
Pertanyaan yang menggelayut dalam benak mengapa? Padahal beliau semua adalah insan-insan hebat pada masanya, tapi kenapa tak satupun jejak mereka ditemukan?
Oh, mungkin karena pada jaman dahulu belum ada internet, sehingga tidak mungkin beliau meninggalkan jejak digital mereka?
Bapak Dedi Dwitagama sang narasumber yang juga seorang Guru Matematika di SMKN 50 Jakarta Timur menyampaikan ulasannya tentang jejak digital.
Masihkah kita ingat Ki Hajar Dewantara, Cut Nyak Dien, Nabi Muhammad, Dalai lama? Mereka semua berada saat internet belum ada. Tapi ketika googling dipastikan kita mudah menemukan para tokoh hebat tersebut.
Apakah mereka memasukkan jejak digital mereka sendiri? Jawabannya tentu tidak, karena mereka pun tidak mengerti apa itu internet, apalagi jejak digital.
Beliau semua adalah seorang legenda, yang jejak digitalnya di arsipkan oleh orang lain, hingga keberadaan beliau semuanya abadi di hati tiap generasi bangsa.
Jika kita yang sudah berada dijaman serba digital tidak serius dalam mengelola jejak digital sendiri maka kita pun kelak sama seperti guru-guru dan dosen kita tadi, nama kita akan hilang ditelan waktu tergantikan oleh guru-guru berikutnya, terus demikian hingga nama kita hanya terkenang di hati anak didik kita saja. Seberapa hebat pun kita kalau belum terlacak oleh google, maka kita bukan siapa-siapa.
Karya apa yang mudah dan cepat untuk melejitkan nama kita?
Menurut Pak Dedi, semua manusia itu adalah unik , dan keunikan dari masing-masing insan itulah yang paling mudah di jadikan keunggulan yang bisa di gunakan untuk melejitkan nama kita.
Tetapi bagaimana bisa melejit kalau tidak membuat Jejak Digital?
Permasalahan utama bukan pada karyanya, tapi perbuatan melejitkan keunikan diri kita yang awalnya dirasa biasa-biasa saja, tetapi ternyata kita mampu mengelola dengan baik, maka hal itulah yang akan menjadi sesuatu yang melejitkan nama kita dalam jangka waktu yang sangat lama.
Caranya kita bisa meninggalkan jejak digital kita dengan membuat konten yang baik dan bisa diterima publik dan mempostingnya di Instagram, Blog, Facebook, Youtube dan media sosial lainnya.
Bagaimana cara kita bisa mengelola jejak digital dengan baik agar bisa dikenang sepanjang masa?
Jejak Digital kita bisa kita kelola dengan baik melalui media sosial apa saja. Bapak Dedi Dwitagama adalah Guru pengampu mata pelajaran Matematika di SMKN 50 Jakarta Timur, puluhan jejak tugas sekolah beliau dan hasil pekerjaan anak didik beliau terekam di Instagram. Kita semua pasti bisa melakukannya.
Hasil Pencarian Jejak Digital Bapak Dedi Dwitagama di Youtube, IG dan FB beliau
Mulailah menulis dengan satu huruf, dirangkai menjadi sebuah kata, dan disusun menjadi rangkaian kalimat yang indah sarat makna. Tayangkan menjadi sebuah buku atau kita tuliskan di Blog kita.
Pertemuan Motivasi Literasi Digital
Resume ke : 1
Pertemuan ke : 2
Narasumber : Dedi Dwitagama
Judul : Yuk, Kelola jejak digital yang baik
Nama : Risa Juanita R, S. Pd
Grup : 6
awesome
ReplyDeleteTerimakasih atas ilmu yang diberikan Pak Dedi. Sangat bermanfaat untuk saya. Semoga jejak digital saya bisa seperti jejak digital Pak Dedi
DeleteJejak digital yg apiiikk bun .... 👍👍
ReplyDeleteTerimakasih Bunda
Deletemantap resumenya, iseng-iseng omjay mencari dan melihat jejak digital omjay, eh ada yg nulis di https://muhsinbudiono.com/2013/02/21/mengenal-omjay-guru-tangguh-berhati-cahaya/
ReplyDeleteTerimakasih Om jay 🤗
DeleteJejak digital yang keren. Semoga melejit.
ReplyDeleteAamiin.. Terimakasih Bunda Ros
DeleteAamiin.. Terimakasih Bunda Ros
Delete