Oleh : Risa Juanita Ratnaningtyas, S. Pd
"Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi"
(Om
Jay)
Tahun 2021 adalah tahun bersejarah
untukku, benar-benar tahun yang membawa perubahan besar pada diriku. Dari aku
yang bukan siapa-siapa tiba-tiba berani membagikan tulisan di dalam blog dan di
share ke khalayak, padahal biasanya hanya tersembunyi dibalik diary mungilku
yang sudah mulai usang dan tersembunyi dalam Blog pribadi yang sepi pembaca
apalagi komentar, sangat jauh dari kata keren.
Tahun 2021 mengisahkan dari aku yang
bukan siapa-siapa, tiba-tiba saja berhasil melahirkan buku antologi pertamaku
yang berjudul “Writing is my Passion Jilid 2”. Apakah ini mimpi? Alhamdulillah
ternyata ini nyata. Disusul buku antologi-antologi berikutnya meskipun belum
sampai pada proses cetak tapi alhamdulillah ISBN sudah turun.
Harapan berikutnya yang masih belum
selesai dan masih dalam proses adalah menulis buku solo, semoga segera
terselesaikan dan mimpi menerbitkan buku solo menjadi nyata aamiin.
Mengikuti pelatihan menulis sebenarnya bukan yang
pertama bagiku. Sayangnya hanya sampai kelas basic saja pelatihan telah usai.
Jika mau mengikuti pelatihan kelas atasnya lagi rasanya aku tak sanggup karena
berbayar, mahal pula, apalah daya diriku yang hanya seorang GTT.
Senantiasa berfikir positif atas
kehendak-Nya, mungkin memang keinginanku
menjadi penulis belum menemukan
takdirnya. Sering membaca novel di aplikasi android membuatku semakin
berkhayal menjadi penulis dengan banyak pembaca.
Melihat berbagai buku yang terpajang
di toko buku inginku menjadi penulis semakin menggebu, tapi apakah mungkin aku
bisa seperti mereka?
Ajaibnya ternyata semua menjadi
mungkin jika Allah sudah berkehendak, melalui pelatihan Belajar Menulis bersama
Om Jay, akhirnya tulisanku menemukan takdirnya. Belajar bersama para pakar
menumbuhkan rasa percaya diri yang begitu besar. Memusnahkan segala ketakutan
yang menerpa, karena disana dilatih bagaimana cara mengatasi berbagai
permasalahan yang kerap hadir pada penulis pemula. Jari jemariku semakin giat
berlatih menggoreskan pena, karena sekarang era digital, menyalinnya dalam blog
dan tak segan membagikannya melalui medsos.
Semua bukan serba kebetulan meskipun awal
bergabungnya tanpa sengaja. Ya, mengikuti Pelatihan Belajar Menulis bersama
PGRI dan Om Jay, banyak sekali ilmu yang di dapat. Keberanian yang muncul
secara tiba-tiba hingga merubah mindset untuk fokus menjadi penulis.
Masih kuingat kala pertama bergabung
di grup 19, Om Jay memposting gambar pepaya di grup dan memancing peserta untuk
merangkai kata dari buah pepaya tersebut. Awal mula tangan terasa kaku dan
malu-malu kuberanikan diri juga untuk mempostingnya di grup. Esoknya bahagia
sekali ketika tulisanku tampil di blog kompasiana.
Ke esokan harinya lagi, Om Jay
memposting gambar mangga, anehnya jemariku tak malu-malu lagi merangkai kata
menyambung aksara dan membagikannya di grup WA, wah sepertinya keberanianku
mulai muncul.
Kami para peserta berlomba-lomba
untuk memposting karya tulisan kami dari foto-foto yang di posting Om Jay. Padahal
pada saat itu pelatihan belum dimulai,tapi semangat menulis kami sudah mulai
muncul. Apalagi kalau menyaksikan tulisan kami tampil di blog kompasiana,
rasanya bahagia sekali.
Hingga suatu ketika, sebelum
pelatihan benar-benar dimulai om Jay menyampaikan bahwa selama pelatihan,
setelah peserta mengikuti materinya, wajib membuat resume yang ditulis di dalam
blog nya masing-masing. Angan melayang teringat blog pribadi yang telah lama mati
suri, dari situ aku mulai membuka blog lagi, login lagi, dan berselancar pada
tiap postingan yang kubuat dahulu kala. Ada keharuan dan kerinduan yang
membuncah setalah menyelami tiap rangkaian kalimatku di blog. Ya, aku ingin
menulis, menulis dan menulis lagi
Belajar bersama para pakar
menumbuhkan rasa percaya diri yang begitu besar. Memusnahkan segala ketakutan yang
menerpa, karena disana dilatih bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan
yang kerap hadir pada penulis pemula. Jari jemariku semakin giat berlatih
menggoreskan pena, karena sekarang era digital, menyalinnya dalam blog dan tak
segan membagikannya.
Materi pertama narasumber nya adalah
Bu Kanjeng, beliau memberikan materi tentang Passion atau gairah menulis.
Mengajarkan betapapun besarnya hambatan yang kerap hadir pada penulis pemula,
satu hal yang tidak boleh di lupakan, yaitu menumbuhkan Passion atau gairah
dalam menulis.
Menumbuhkan Passion itu bukan
kebetulan, tapi harus dilatih. Merubah kegiatan menulis menjadi hal yang menyebangkan.
Melatih bagaimana menjadikan kegiatan menulis itu menjadi rutinitas sehari hari
yang sifatnya sebagai hiburan.
Materi yang berkesan lainnya adalah
“Mengatasi Writer's Block” yang disampaikan oleh Bu Maesaroh. Materi tersebut
mengajarkan bagaimana tips dan trik mengatasi kebuntuan saat kita tengah asyik
menulis, mengajarkan bagaimana caranya mengatasi ide menulis yang tiba-tiba
hilang saat kita menulis. Pelatihan selanjutnya berlangsung hingga 30 pertemuan
dan bagiku semua sangat menarik dan bermanfaat.
Hal yang paling menarik saat
pelatihan, setelah pelatihan selesai dan
grup di setting terbuka, kami sebagai peserta berlomba-lomba mengirimkan resume
nya melalui grup WA. Memacu adrenalin untuk lebih semangat membuat resume agar
resume ku bisa berada di tangga pertama. Hari Senin, Rabu dan Jumat malam
adalah hari yang penuh tantangan semangat dan pemacu adrenalin, berlomba meraih
mu, berlomba menulis resume dengan sebaik mungkin dan berlomba mengirimkan hasil
resume ke grup pelatihan. Wah, benar-benar memacu adrenalin.
Meski awalnya sempat jealous karena
tidak paham maksudnya, bingung dan sedih kenapa resume ku tidak ada komentar
dari Om Jay hehe. Dan pertanyaan itu terjawab setelah beberapa kali mengikuti
pertemuan selanjutnya, oh ternyata yang mendapat komentar dari Om Jay adalah
resume yang berada di urutan 1,2 dan 3. Pertemuan selanjutnya Passion menulis
sangat tinggi dan akhirnya komentar dari Om Jay membuat semangat pemula ini
semakin menggebu.
Demikianlah kisahku bersama pelatihan
belajar menulis dan bersama rekan-rekan pelatihan gelombang 19. Intinya adalah,
semua butuh rasa percaya diri, optimalkan kemampuan kita sebaik mungkin, jangan
lelah untuk berlatih, kembangkan semangat literasi, bukan sebagai kewajiban
yang memberatkan tapi sebagai hoby dan berkembang untuk menjadi insan yang
lebih maju.
Ibaratkan tersesat, alhamdulillah aku
tersesat ke jalan yang benar, ke jalan yang membawaku menjadi penulis yang
telah berani menerbitkan buku. Terimakasih Ya Allah, terimakasih Om Jay dan
terimakasih para Narasumber hebat, semoga mendapat balasan yang indah dari
Allah
Jangan menyerah, goreskan tintamu menjadi
tulisan, kumpulkan yang terserak menjadi satu bagian, wujudkan mimpi menjadi
nyata
No comments:
Post a Comment